PBM Sekolah di Agam ini terhenti karena Guru mogok kerja dan Kepsek mengundurkan diri
Bukittinggi (ANTARA) - Proses Belajar Mengajar di sebuah Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak (TK) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat terpaksa terhenti karena guru mogok kerja dan Kepala Sekolah yang mengundurkan diri.
PAUD dan TK Terpadu Inklusi Istiqamah Islamic School yang berlokasi di Surau Kamba, Nagari Ampang Gadang, Kecamatan Ampek Angkek, Agam itu dimiliki oleh Yayasan yang juga diketuai oleh Bupati Agam, Andri Warman.
Puluhan wali murid dan orang tua yang mengantarkan anaknya berangkat sekolah terpaksa berbalik pulang ke rumah masing-masing karena sekolah yang tergembok dan terkunci.
"Kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, yang pasti tidak satupun guru yang terlihat datang, sekolah dalam keadaan terkunci, tidak ada pemberitahuan sama sekali, padahal kami ada yang dari jauh mengantarkan anak pagi sekali," kata salah seorang orang tua murid yang mengantarkan anaknya, Yuli (38), Senin.
Mereka terpaksa berbalik pulang setelah menunggu beberapa lama dan tidak kunjung datang guru atau pengurus.
Walinagari Ampang Gadang, Rifki Syaiful mengatakan sekolah tertutup karena disebabkan pengunduran Kepala Sekolah sebelumnya yang telah disampaikan Bupati Agam beberapa waktu lalu.
"Kejadian ini buntut dari pengunduran diri Kepala Sekolah, dimana Kepala Yayasan Istiqomah, Bapak Andri Warman yang juga Bupati Agam telah menyampaikan pengunduran diri tersebut pada Jumat siang (02/09) lalu, tapi ternyata belum ada pengganti atau koordinator yang ditunjuk hingga pagi tadi," kata Walinagari Ampang Gadang, Rifki Syaiful.
Menurutnya, dalam rapat Yayasan Istiqamah sebelumnya dirinya telah meminta agar proses belajar mengajar tetap berlanjut dengan pengurus sementara.
"Rupanya proses penunjukan kepala sekolah sementara atau penanggung jawab itu baru akan dilakukan pagi ini, jadi sudah keduluan oleh wali murid yang mengantarkan anaknya ke sekolah," kata Rifki.
Ia mendapatkan informasi bahwa karena Kepala Sekolah yang mengundurkan diri membuat para guru ikutan mogok kerja.
"Jadi mereka ikut tidak masuk ke sekolah bersama-sama, sekolah tergembok dari dalam hingga para wali murid resah kenapa tiba-tiba tutup tanpa adanya pemberitahuan," katanya.
Rifki mengatakan saat ini pihak yayasan telah merapatkan dan segera menunjuk penanggung jawab sementara untuk proses belajar mengajar di sekolah itu.
"Saya sudah sampaikan ke pengurus masjid dan yayasan untuk segera memutuskan dan merapatkan dalam satu dua hari ini, untuk memastikan PBM terus berlanjut, sekolah diliburkan sementara waktu," pungkasnya.
PAUD dan TK Terpadu Inklusi Istiqamah Islamic School yang berlokasi di Surau Kamba, Nagari Ampang Gadang, Kecamatan Ampek Angkek, Agam itu dimiliki oleh Yayasan yang juga diketuai oleh Bupati Agam, Andri Warman.
Puluhan wali murid dan orang tua yang mengantarkan anaknya berangkat sekolah terpaksa berbalik pulang ke rumah masing-masing karena sekolah yang tergembok dan terkunci.
"Kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, yang pasti tidak satupun guru yang terlihat datang, sekolah dalam keadaan terkunci, tidak ada pemberitahuan sama sekali, padahal kami ada yang dari jauh mengantarkan anak pagi sekali," kata salah seorang orang tua murid yang mengantarkan anaknya, Yuli (38), Senin.
Mereka terpaksa berbalik pulang setelah menunggu beberapa lama dan tidak kunjung datang guru atau pengurus.
Walinagari Ampang Gadang, Rifki Syaiful mengatakan sekolah tertutup karena disebabkan pengunduran Kepala Sekolah sebelumnya yang telah disampaikan Bupati Agam beberapa waktu lalu.
"Kejadian ini buntut dari pengunduran diri Kepala Sekolah, dimana Kepala Yayasan Istiqomah, Bapak Andri Warman yang juga Bupati Agam telah menyampaikan pengunduran diri tersebut pada Jumat siang (02/09) lalu, tapi ternyata belum ada pengganti atau koordinator yang ditunjuk hingga pagi tadi," kata Walinagari Ampang Gadang, Rifki Syaiful.
Menurutnya, dalam rapat Yayasan Istiqamah sebelumnya dirinya telah meminta agar proses belajar mengajar tetap berlanjut dengan pengurus sementara.
"Rupanya proses penunjukan kepala sekolah sementara atau penanggung jawab itu baru akan dilakukan pagi ini, jadi sudah keduluan oleh wali murid yang mengantarkan anaknya ke sekolah," kata Rifki.
Ia mendapatkan informasi bahwa karena Kepala Sekolah yang mengundurkan diri membuat para guru ikutan mogok kerja.
"Jadi mereka ikut tidak masuk ke sekolah bersama-sama, sekolah tergembok dari dalam hingga para wali murid resah kenapa tiba-tiba tutup tanpa adanya pemberitahuan," katanya.
Rifki mengatakan saat ini pihak yayasan telah merapatkan dan segera menunjuk penanggung jawab sementara untuk proses belajar mengajar di sekolah itu.
"Saya sudah sampaikan ke pengurus masjid dan yayasan untuk segera memutuskan dan merapatkan dalam satu dua hari ini, untuk memastikan PBM terus berlanjut, sekolah diliburkan sementara waktu," pungkasnya.