Simpang Empat (ANTARA) - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 20 Rantau Pauh Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat butuh penambahan tenda darurat untuk melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) saat ini karena lokal belum bisa digunakan setelah gempa 6,1 magnitudo Jumat (25/2).
"Memang saat ini ada tenda besar dua buah dari Kemendikbud namun belum cukup menampung murid yang berjumlah 131 orang," kata Pelaksana Tugas Kepala Sekolah SDN 20 Rantau Pauh Talamau, Meri Sastrawati di Simpang Empat, Jumat.
Ia mengatakan pihaknya baru melaksanakan proses belajar mengajar selama Ramadhan ini pada Kamis (7/4) kemarin di tenda darurat yang didirikan di halaman sekolah.
"Siswa masuk pukul 08.00 WIB sampai pukul 09.30 WIB belajar tatap muka. Kemudian sampai pukul 12.00 WIB diadakan pesantren Ramadhan," sebutnya.
Menurutnya antusias murid mengikuti proses belajar mengajar cukup tinggi pasca gempa yang terjadi.
Namun, katanya meskipun sudah ada dua tenda, pihaknya masih kekurangan dan butuh tenda tambahan.
"Tenda terpal tetap kami dirikan disamping tenda Kemendikbud untuk siswa dan guru-guru. Jika hujan air merembes masuk dalam tenda sehingga dibutuhkan penambahan tenda yang layak satu lagi," harapnya.
Pihaknya mengharapkan perhatian dari pemerintah sehingga proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan baik.
Untuk proses belajar mengajar di sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa di Pasaman Barat berlangsung di tenda darurat.
Data sementara pada 4 April 2022 dari Satuan Tugas Penanggulangan Bencana gempa yang melanda Pasaman Barat mengakibatkan kerusakan pada fasilitas pendidikan sebanyak131 unit dengan rusak sedang 97, rusak ringan 17 dan rusak berat 17 unit.
Pemukiman yang rusak 4.716 unit dengan rusak ringan 2.206 unit, rusak sedang 1.089 unit dan rusak berat 1.418 unit.
Fasilitas kesehatan 17 unit dengan rusak sedang 8 unit, rusak sedang 4 unit dan rusak berat 5 unit.
Kerusakan fasilitas ibadah 50 unit dengan rusak sedang 19, rusak sedang 9 dan rusak berat 22 unit. Infrastruktur 35 dengan rusak ringan 5, rusak sedang 8 dan rusak berat 22 unit serta fasilitas pemerintah 64 dengan rusak ringan 48, rusak sedang14 dan rusak berat 2 unit.