PBM tatap muka di Agam terapkan sistim shift cegah COVID-19

id berita agam,berita sumbar,pmb

PBM tatap muka di Agam terapkan sistim shift cegah COVID-19

Petugas keamanan SMAN 2 Lubukbasung sedang memeriksa suhu tubuh siswa, Senin (4/1). (antarasumbar/Yusrizal.)

PBM minggu pertama pada 4-9 Januari 2020 untuk siswa jurusan IPA dari kelas 10 sampai 12 dengan nomor ganjil pada nomor urut absen kelas,
Lubukbasung (ANTARA) - Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka di Kabupaten Agam, Sumatera Barat menerapkan sistim shift dalam menjaga siswa tidak bertumpuk untuk mencegah penyebaran COVID-19 di daerah itu.

Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Lubukbasung, Wannasri di Lubukbasung, Senin, mengatakan dalam proses itu jumlah siswa setiap lokal dibatasi 18 orang.

"Untuk SMAN 2 Lubukbasung dengan jumlah siswa setiap lokal 36 orang, sehingga setiap lokal harus dikurangi jumlah siswa dan ini menindaklanjuti intruksi kepada daerah," katanya.

Ia mengatakan, PBM minggu pertama pada 4-9 Januari 2020 untuk siswa jurusan IPA dari kelas 10 sampai 12 dengan nomor ganjil pada nomor urut absen kelas.

Mereka itu mengikuti PBM tatap muka pada Senin, Rabu dan Jumat. Pada Selasa, Kamis dan Sabtu mereka PBM secara dalam jaringan.

"PBM tatap muka pada Selasa, Kamis dan Sabtu untuk siswa jurusan IPS dari kelas 10 sampai 12 dengan nomor ganjil pada absen kelas," katanya.

Untuk minggu kedua, tambahnya PBM tatap muka siswa jurusan IPA dengan nomor genap pada absen kelas.

Mereka mengikuti PBM tatap muka pada Senin, Rabu dan Jumat. Pada Selasa, Kamis dan Sabtu mereka PBM secara dalam jaringan dan siswa jurusan IPS dengan nomor genap mengikuti PBM secara tatap muka.

Sistim ini berlaku sampai akhir Januari dan pada Februari 2021 dimana PBM tatap muka pada pagi dan sore.

PBM pada pagi untuk seluruh siswa jurusan IPA dan siang untuk siswa jurusan IPS. Minggu depan PBM pagi untuk siswa IPS dan PBM sore untuk siswa jurusan IPA.

"Apabila tidak ada siswa terpapar, maka pada Maret 2021 akan diterapkan era baru. Ini dalam mencegah penularan COVID-19," katanya.

Ia menambahkan, siswa wajib memakai masker saat ke sekolah, mencuci tangan sebelum masuk lingkungan sekolah atau masuk ruangan karena pihaknya telah menyediakan lokasi cuci tangan dan suhu tubuh mereka diperiksa petugas keamanan.

Pada hari pertama PBM tatap muka, tambahnya tidak ada siswa memiliki suhu tubuh diatas 37 derjat celcius.

"Apabila ditemukan siswa memiliki suhu tubuh diatas 37 derjat celcius, maka mereka akan dipulangkan untuk berobat," katanya.

Sementara itu, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Agam, Khasman Zaini mengatakan Bupati Agam Indra Catri telah mengeluarkan intruksi tentang Izin Pelaksanaan Belajar Tatap Muka pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 dalam menyongsong pembelajaran tatap muka di tengah pandemi COVID-19.

“Instruksi Bupati Agam ini menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran tahun ajaran 2020/2021 dan Surat Edaran Gubernur Sumatera Barat tentang Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19," katanya.

Dalam Instruksi Bupati Agam tersebut setidaknya terdapat sembilan ketentuan yang harus diperhatikan terkait pembelajaran tatap muka yang akan diselenggarakan pada 4 Januari 2020.

Ketentuannya berupa satuan pendidikan harus sudah memenuhi standar sarana dan prasarana sesuai daftar periksa kesiapan sekolah tatap muka, adanya surat pernyataan kesiapan dari kepala satuan pendidikan, adanya persetujuan orang tua murid, dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Pembelajaran tatap muka diselenggarakan dalam dua fase, yakni masa transisi pada Januari hingga Februari 2021 dan masa kebiasaan baru pada Maret 2021. Pada masa transisi jadwal pembelajaran diberlakukan ketentuan shifting dengan membagi jumlah rombongan belajar.

“Setelah masa transisi selesai, jika instruksi ini tidak dicabut, maka satuan pendidikan masuk dalam masa kebiasaan baru,” katanya. ***3***