Padang (ANTARA) - Pihak kepolisian mengamankan sebanyak 252 orang yang diduga merusuh saat i aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang berlangsung tiga hari berturut-turut di Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
"Total dari tiga hari aksi unjuk rasa itu ada 252 orang yang diamankan karena diduga menjadi perusuh," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Padang AKBP Imran Amir, di Padang, Sabtu.
Jumlah tersebut dengan rincian 84 orang diamankan pada Kamis (9/10), dan 168 orang pada Jumat (10/10).
Ia menyebutkan untuk 84 orang yang diamankan pada Kamis diproses di Kantor Polresta Padang, dan telah dipulangkan pada Jumat.
Sementara 168 orang yang diamankan pada Jumat di Mako Brimob Polda Sumbar, sementara proses dan pemeriksaan dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumbar.
Dari 168 orang itu 163 orang adalah laki-laki, sementara lima orang lainnya adalah wanita.
Selain itu polisi juga mengamankan 53 unit sepeda motor, 85 unit handphone, dan satu unit kamera.
Massa itu juga dipulangkan dengan catatan diambil data, dibina, membuat pernyataan, serta dijemput oleh orang tua.
Mereka yang diamankan itu mayoritas adalah remaja, pelajar, dan warga umum yang berbeda barisan dengan rombongan mahasiswa.
Pada bagian lain, secara umum kepolisian menyatakan aksi unjuk rasa yang terjadi selama tiga hari berturut-turut mulai dari Kamis (7/10)-Sabtu (9/10).
"Alhamdulilah aksi demonstrasi yang digelar mahasiswa serta kelompok lainnya selama tiga hari berturut-turut berlangsung kondusif," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Padang AKBP Imran Amir.
Ia mengatakan selama tiga hari itu tidak ada kerusakan terhadap fasilitas negara, kendaraan aparat, serta petugas ataupun massa yang mengalami luka.
Pihak kepolisian mengapresiasi dan berharap sikap tersebut dipertahankan saat melakukan aksi demonstrasi, sehingga kondusifitas tetap terjaga.
"Sumbar bukan daerah yang identik dengan perusuh," kata Kapolres yang merupakan putra daerah tersebut.
Ia mengatakan kepolisian juga membantu serta memfasilitasi aspirasi yang ingin disampaikan oleh pengunjuk rasa dengan DPRD.
Berita Terkait
Sarasehan HKBN 2024, Hendri Septa Berbagi Pengalaman Tentang Upaya Pengurangan Resiko Bencana
Jumat, 26 April 2024 18:13 Wib
HKBN 2024, Kota Padang Kuatkan Fase Pra Bencana
Jumat, 26 April 2024 18:11 Wib
Hadapi Liga 3 Putaran Nasional, Tim PSPP dapat dukungan Semen Padang
Jumat, 26 April 2024 15:57 Wib
Berkolaborasi dengan PPNP untuk EBT, Dirut Semen Padang resmikan rumah pembibitan kaliandramerah
Jumat, 26 April 2024 15:51 Wib
Menko: Sumbar harus jadikan mitigasi bencana program super prioritas
Jumat, 26 April 2024 15:10 Wib
BNPB siap bantu Sumbar bangun selter untuk evakuasi tsunami
Jumat, 26 April 2024 15:08 Wib
Pemprov Sumbar berduka pembersihan banjir lahar dingin telan kerban
Jumat, 26 April 2024 13:59 Wib
Sirine gempa dan tsunami dibunyikan dalam simulasi bencana Sumbar
Jumat, 26 April 2024 10:01 Wib