Petani Sungai Aur kembangkan vanili , harganya menjanjikan satu kilogram Rp 3 juta

id vanili, berita pasaman barat, berita sumbar

Petani Sungai Aur kembangkan vanili , harganya menjanjikan satu kilogram Rp 3 juta

Seorang warga Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat Abdus Salim memperlihatkan tanaman vanili yang baru dikembangkan sebagai mata pencarian tambahan bagi petani selain berkebun kelapa sawit. (Antara/Altas M)

Simpang Empat (ANTARA) - Petani Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) mulai mengembangkan tanaman vanilli sebagai usaha alternatif selain berkebun kelapa sawit.

"Kita baru mencoba dengan menanam tanaman vanili di lahan yang tidak terlalu luas satu tahun ini. Saat ini baru setengah hektare lahan yang ditanami," kata salah seorang petani Abdus Salim di Simpang Empat, Selasa.

Menurutnya tanaman vanili sangat bagus untuk dikembangkan dan mempunyai prospek bagus.

Apalagi saat ini lahan yang ada di Pasaman Barat mulai menyempit dipenuhi dengan tanaman kelapa sawit.

"Menanam vanili tidak membutuhkan lahan yang luas. Halaman atau pekarangan rumah bisa dimanfaatkan untuk bercocok vanili," katanya.

Selain itu perawatan tanaman tidak terlalu sulit dengan tidak banyak pupuk. Cukup setengah kilogram pupuk dalam dua minggu dan memanfaatkan ampas kelapa sawit.

Untuk panennya satu batang vanili bisa menghasilkan minimal satu kilogram vanili.

Ia menyebutkan saat ini ia sudah membina sekitar 500 orang ibu-ibu untuk bercocok tanam vanili.

Tanaman vanili, katanya sangat bagus ditanam dengna harga yang lumayan bagus. Harga vanili dalam keadaan basah saat ini sekitar Rp300 ribu per kilogram dan kering mencapai Rp2-3 juta perkilogramnya.

"Masa panennya sekitar dua tahun. Mudah-mudahan tanaman vanili yang saat ini ditanam sudah berumur satu tahun dan berhasil," harapnya.

Ia mendatangkan benih vanili dari Palembang dengan harga yang tidak mahal yakni 25 ribu per batang.

"Kami akan terus mengembangkan bercocok tanam vanilli ini. Mudah-mudahan bisa menjadi tambahan pendapatan bagi petani selain berkebun kelapa sawit," ujarnya.