Tenaga pendidik di Kota Jambi tumbuhkan budaya baca siswa saat di rumah

id penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel coronavirus 2019

Tenaga pendidik  di Kota Jambi tumbuhkan budaya baca siswa saat di rumah

Peserta didik di Kota Jambi menunjukkan baha bacaan selama sistim belajar dari rumah dampak dari COVID-19 di lakukan. Tenaga pendidik di Kota Jambi menumbuhkan budaya baca peserta didik selama pandemi COVID-19. (Antara/HO/Tanoto Foundation)

Selain pembelajaran secara dalam jaringan (daring) kita turut menerapkan budaya baca siswa selama mereka berada di rumah,
Jambi (ANTARA) - Tenaga pendidik di Kota Jambi menumbuhkan budaya baca peserta didiknya selama sistem belajar dari rumah diterapkan karena dampak wabah Virus Corona penyebab penyakit COVID-19.

“Selain pembelajaran secara dalam jaringan (daring) kita turut menerapkan budaya baca siswa selama mereka berada di rumah,” kata guru SD Negeri 131/IV Kota Jambi Sri Wartini di Jambi, Jum’at.

Penerapan budaya baca selama siswa berada di rumah dilakukan untuk menjaga budaya baca siswa yang selama ini dilakukan saat berada di sekolah. Karena menumbuhkan budaya baca siswa tersebut cukup sulit terutama mempertahankan budaya baca siswa. Terlebih dilakukan di rumah seperti saat ini.

Selama masa pandemi wabah COVID-19, guru terus mencari alternatif untuk melanjutkan budaya baca di rumah. Salah satunya dengan mengajak siswa membuat ringkasan tulisan dari buku yang oleh siswanya dibaca saat berada di rumah.

“Siswa yang telah membaca buku, diminta untuk membuat ringkasan singkat, lalu hasilnya difoto dan dikirimkan ke grup WhatsApp, tujuannya agar siswa yang lain juga termotivasi jika sudah ada yang mengirimkan,” kata Sri Wartini.

Teknik lainnya turut dilakukan oleh tenaga pendidik di daerah itu, Nurfaidah guru SDN 131.IV Kota Jambi memberikan contoh video membaca ringkasan buku cerita dari YouTube. Caranya dengan memberikan tautan video tersebut ke grup WhatsApp orang tua. Kemudian sambil didampingi orang tua, mereka sama-sama melihat video tersebut.

“Diharapkan setelah menonton video membaca buku bacaan para siswa melakukan hal yang sama dengan di videokan dan membacakan cerita ringkasan dari buku yang mereka baca,” kata Nurfaidah.

Selain itu, Dewi Sutria tenaga pendidik dari sekolah yang sama memanfaatkan bahan bacaan dari media lain seperti, media cetak internet dan media elektronik. Menurut-nya, tidak melulu harus dari buku bacaan, karena tidak semua siswa memiliki buku bacaan misalnya cerita rakyat di rumah.

“Peserta didik diberikan stimulus dengan memberikan pertanyaan pertanyaan berita aktual, misalnya tentang COVID-19, dari pertanyaan tersebut peserta didik diminta untuk mencari bahan bacaan, termasuk dari koran maupun artikel dari internet,” kata Dewi Sutria.

Agar bahan bacaan yang dibaca tidak melebar, peserta didik diberikan tema bacaan. Selanjutnya peserta didik diminta untuk menuliskan kembali bahan bacaan yang telah dibaca.