PT SEML semprot disinfektan di fasilitas umum cegah penularan COVID-19

id corona,solok selatan,penyemprotan

PT SEML semprot disinfektan di fasilitas umum cegah penularan COVID-19

Proses penyemprotan disinfektan di Solok Selatan. (ANTARA SUMBAR/ Erik Ifansyah Akbar)

Padang Aro (ANTARA) - PT Supreme Energy Muaralaboh (PT SEML) melakukan penyemprotan disinfektan selama tiga hari di 24 fasilitas umum di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat untuk mencegah penularan wabah COVID-19.

"Kami melakukan penyemprotan disinfektan sejak Kamis hingga Sabtu pada 24 fasilitas umum seperti tempat ibadah sekolah maupun kantor camat kantor wali nagari di sekitar proyek untuk mencegah penularan wabah virus Corona", kata Manager Biodiversity dan sport center Asharry Sofyan, di Padang Aro, Minggu.

Penyemprotan disinfektan oleh Supreme Energy juga melibatkan petinggi perusahaan di lokasi projek seperti Construction Manager Achmad Gunawan, Relation Roza serta Fikry R dan Dwi Rahayu dari SHE.

Dia menjelaskan, untuk mengantisipasi penularan COVID-19 perusahaan juga melakukan berbagai upaya pencegahan di lokasi proyek dan telah mengatur ulang cara penggantian jadwal karyawan.

Sekarang katanya, sebagai antisipasi penyebaran COVID-19 seluruh karyawan yang sudah selesai bekerja kalau ingin pulang ada penanganan khusus.

"Bagi karyawan yang baru kelolasi projek akan dilakukan isolasi terlebih dahulu 3-14 hari setelah itu baru boleh masuk kawasan geothermal Project," ujarnya.

Selain itu pihak perusahaan juga berkoordinasi dengan dokter dan semua orang yang bekerja di lokasi proyek harus melakukan pengecekan suhu tubuh.

Selanjutnya sebelum karyawan masuk lokasi projek dilakukan pemeriksaan darah terlebih dahulu guna memastikan yang bersangkutan tidak terpapar COVID-19.

Dia menjelaskan, bagi pekerja yang berada di luar negeri dan daerah lain seperti dari Jakarta untuk sementara tidak diperbolehkan datang ke Solok Selatan Sampai COVID-19 bisa diatasi.

Selain itu katanya, upaya yang dilakukan perusahaan agar pekerja tidak terpapar COVID-19 yaitu yang biasanya satu kamar di isi dua orang sekarang akan dipisahkan sehingga tidak ada kontak langsung.

"Kami berharap Solok Selatan maupun lokasi projek terbebas dari wabah Corona," katanya.

Terkait tenaga kerja asing katanya, ada satu orang bernama Christian yang sekarang tidak diperbolehkan dulu datang ke Solok Selatan.

"Sekarang tenaga kerja asing kami berada di Belgia dan sementara dilarang masuk ke Indonesia," ujarnya.(*)