Cegah penularan COVID-19, mahasiswa asing di UIN Palembang dilarang kembali kenegaranya

id Uin raden fatah Palembang, antisipasi COVID-19

Cegah penularan COVID-19, mahasiswa asing di UIN Palembang dilarang kembali kenegaranya

Gedung Rektorat UIN Raden Fatah Palembang, Sumsel. (FOTO : ANTARA/Aziz Munajar/19).

Mereka sudah di Palembang sejak Januari 2020 sebetulnya, namun kami juga cek kondisi mereka karena kami tidak tahu kapan terakhir keluar masuk Palembang,
Palembang (ANTARA) - Para mahasiswa asing di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan dilarang kembali ke negaranya dan diperintahkan bertahan di asrama kampus untuk mencegah penularan COVID-19.

Mereka adalah 20 orang mahasiswa UIN Raden Fatah mayoritas asal Malaysia yang diminta tidak keluar dari Rafah Student Residence (RSR) sampai 1 April 2020, kata Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja Sama (AAKK) UIN Raden Fatah Palembang, Mirwan Fasta, di Palembang, Senin.

"Mereka sudah di Palembang sejak Januari 2020 sebetulnya, namun kami juga cek kondisi mereka karena kami tidak tahu kapan terakhir keluar masuk Palembang," tambah Mirwan.

Selain mahasiswa asing, setidaknya 200 mahasiswa lokal program beasiswa bidikmisi yang ada di asrama Ma'had Al-Jamiah juga diisolasi sampai 1 April 2020.

Selama waktu tersebut para mahasiswa mengikuti semua kegiatan virtual learning dan distance learning yang ditentukan oleh para dosen serta mengintensifkan kegiatan pembinaan yang telah ditentukan Mudir Ma'had Al Jamiah.

Selain itu, Rektorat UIN Raden Fatah Palembang menunda semua kegiatan yang melibatkan banyak orang, seperti belajar mengajar, seminar, kegiatan UKM, yudisium hingga wisuda.

"Untuk perkuliahan bukan diliburkan, cuma diganti dari tatap muka menjadi e-Learning sehingga masing-masing fakultas bisa menerapkannya sampai 1 April," katanya.

Sedangkan jadwal wisuda yang semula dilaksanakan pada 28 Maret 2020, katanya, ditunda hingga pengumuman selanjutnya. Semua penundaan tersebut mengacu pada petunjuk pemerintah pusat terkait langkah preventif pencegahan COVID-19.

Namun untuk layanan administrasi umum, akademik dan keuangan tetap berjalan dengan memaksimalkan penggunaan aplikasi e-Office.

"Lebih baik menjaga daripada sudah terjadi," demikian Mirwan Fasta.