1.000 ulama se-Indonesia dan Asia Tenggara dijadwalkan ke Babel

id bangka belitung,Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ,Pangkalpinang,2020

1.000 ulama se-Indonesia dan Asia Tenggara dijadwalkan ke Babel

Asisten III Setda Provinsi Kepulauan Babel Bidang Administrasi UmumĀ Darlan. Ia menjelaskan bahwa sebanyak 1.000 orang ulama se-Indonesia dan Asia Tenggara akan menghadiri Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Kota Pangkalpinang pada Rabu (26/2) hingga Sabtu (29/2) 2020. (FOTO ANTARA/Aprionis).

Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan sebanyak 1.000 orang ulama se-Indonesia dan Asia Tenggara (ASEAN) akan menghadiri Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Kota Pangkalpinang pada Rabu (26/2) hingga Sabtu (29/2) 2020.

"Kongres akbar ini kesempatan bagi kita untuk mempromosikan pariwisata dan potensi daerah lainnya kepada seluruh ulama Indonesia dan Asia Tenggara," kata Asisten III Setda Provinsi Kepulauan Babel Bidang Administrasi Umum Darlan di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan KUII ini yang dipusatkan di Kota Pangkalpinang akan dibuka langsung Presiden Joko Widodo dan ditutup oleh Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin tentu akan membawa keberkahan bagi pemerintah provinsi dalam membangun negeri "serumpun sebalai" ini.

"Kami mengajak seluruh masyarakat, khususnya aparatur negara sipil (ASN) untuk menyukseskan kegiatan KUII ini. Kita sebagai tuan rumah harus memberikan bersikap sopan, hormat dan selalu menjaga keamanan, ketertiban dan kenyamanan negeri ini," katanya.

Menurut dia beberapa hal penting yang harus dilaksanakan bagi para ASN di antaranya perbaikan mental, optimalkan koperasi untuk menyejahterakan ASN, dan persiapan kegiatan kongres akbar ini.

"Kita harus memperbaiki mental kita. Penyakit yang kita tidak sadari ini penyakit jiwa. Penyakit mental pegawai malas, sombong, susah diajak kerja sama,suka ghibah, menjelekan orang lain. Nah, ini mental yang harus kita perbaiki, karena tidak sadar kalau punya penyakit mental seperti itu,“ katanya.

Ia menambahkan untuk mengubah mental hal yang harus diubah adalah niat. "Niatkan bekerja untuk mencari ridho Allah SWT. Lalu, negara sudah menggaji kita untuk bekerja, pastikan untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan," katanya.

"Kalau kita bekerja ikut aturan, mudah-mudahan kita selamat sampai kita pensiun," demikian Darlan.