Jakarta, (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi, masih melemah terdampak kekhawatiran pasar akan wabah virus corona di China.
Pada pukul 10.03 WIB, rupiah bergerak melemah 35 poin atau 0,26 persen menjadi Rp13.650 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp13.615 per dolar AS.
"Virus corona masih menjadi kekhawatiran pasar, tapi menurunnya yield atau tingkat imbal hasil obligasi AS, terutama tenor 10 tahun, ke level terendah sejak 10 Oktober 2019 di 1,6 persen, bisa mendorong penguatan kembali nilai tukar emerging markets termasuk Indonesia," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.
Menurut Ariston, penurunan imbal hasil obligasi AS itu karena pembelian yang masif yang disebabkan virus corona dan juga karena ekspektasi kebijakan Bank Sentral AS The Federal Reserve yang masih longgar di 2020.
The Fed akan memberikan keputusan mengenai kebijakan moneternya pada Rabu (29/1) waktu setempat.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp13.600 per dolar AS hingga Rp13.640 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.647 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.612 per dolar AS. (*)
Berita Terkait
AS sahkan RUU bantuan 95 miliar dolar bagi Ukraina, Israel, Taiwan
Rabu, 24 April 2024 20:42 Wib
Rupiah Selasa pagi turun 7 poin menjadi Rp16.244 per dolar AS
Selasa, 23 April 2024 9:47 Wib
Rupiah Senin pagi naik 45 poin menjadi Rp16.215 per dolar AS
Senin, 22 April 2024 9:13 Wib
Rupiah Jumat pagi turun 84 poin menjadi Rp16.263 per dolar AS
Jumat, 19 April 2024 9:26 Wib
BI Sumbar: Penguatan dolar juga beri dampak positif terhadap ekonomi
Kamis, 18 April 2024 15:57 Wib
Rupiah Kamis pagi menguat 43 poin menjadi Rp16.177 per dolar AS
Kamis, 18 April 2024 9:15 Wib
Rupiah Kamis pagi turun menjadi Rp15.881 per dolar AS
Kamis, 28 Maret 2024 9:34 Wib
Harga emas melemah karena dolar AS menguat
Sabtu, 23 Maret 2024 8:53 Wib