Bermotif sakit hati dan cemburu, ini kronologi pembunuhan ibu muda di Payakumbuh

id Dony Setiawan ,Polres kota Payakumbuh,berita payakumbuh,berita sumbar,pembunuhan ibu muda,pembunuhan ibu muda di payakumbuh,ibu muda ditemukan tewas

Bermotif sakit hati dan cemburu, ini kronologi pembunuhan ibu muda di Payakumbuh

Polisi memperlihatkan tersangka JH saat konferensi pers di Mapolres Kota Payakumbuh, Kamis (9/1). (Antara/Akmal Saputra)

Payakumbuh, (ANTARA) - Pembunuhan terhadap seorang ibu muda di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat inisial MP (20), diduga bermotif sakit hati dan cemburu. JH (25) yang dalam keadaan sakit disuruh bekerja mencari uang untuk angsuran motor merasa sakit hati kemudian mencekik leher istrinya hingga tewas.

"Setelah ribut permasalahan angsuran motor, keadaan diperuncing karena tersangka JH juga melihat sang istri yang bekerja pada sebuah kafe tengah saling berkirim pesan dengan seorang pria yang merupakan pelanggan kafe di tempat MP bekerja," kata Kapolres Kota Payakumbuh AKBP Dony Setiawan saat konferensi pers di Payakumbuh, Kamis.

Baca juga: Diringkus di Pekanbaru, pelaku pembunuhan ibu muda di Payakumbuh ternyata suaminya sendiri

Dari pemeriksaan JH mengaku karena sudah naik pitam akhirnya menghabisi nyawa istri sirinya itu pada Selasa (7/1) sekitar pukul 23.00 Wib di rumah kontrakan mereka di RT 03 RW 01 Kelurahan Tigo Koto Diateh, Kecamatan Payakumbuh Utara.

"Awalnya kami hanya ribut soal uang untuk angsuran motor. Tapi karena kurang sehat, saya tidak bisa keluar untuk mencari uang. Tapi saya didesak juga untuk mencarikan uang," ujar JH.

Setelah ribut soal permasalahan uang motor, JH mengaku tidak senang dengan jawaban istrinya ketika ditanya soal sibuk chat dengan tamu kafe tempatnya bekerja.

"Saya tanya dia menjawab dengan nada keras. Dia melawan saat ditanya sampai nampar saya," katanya.

Saat itu JH hendak merebut telepon genggam istrinya, tapi malah dengan cepat-cepat istrinya menghapus chatnya. Karena merebut telepon genggam itulah sang istri menampar dan mencakar lengannya.

Baca juga: Seorang ibu muda di Payakumbuh ditemukan tewas dalam keadaan tangan terikat di kontrakan

"Bahkan dia juga mengeluarkan kata-kata kotor dengan nada keras kepada saya," ujarnya.

Apa yang dilakukan MP tersebut memancing emosinya kemudian mencekik leher istrinya.

"Sponton saya cekik. Saya baru lepaskan ketika dia sudah lemas. Mulutnya kemudian saya tutup pakai handuk dan baju kaos warna putih, hidungnya saya plester pakai lakban. Setelah tidak ada suara dari mulut saya ikat tangan dan kakinya," kata JH.

Beberapa jam sebelum peristiwa itu, sekitar pukul 21.00 Wib adik ipar tersangka yang tinggal bersama mereka meminta uang untuk pergi ke warnet. Kemudian tersangka memberi uang kepada adik iparnyanya itu.

Setelah adik iparnya berangkat ke warnet inilah perang mulut terjadi hingga pukul 23.00 Wib pertengkaran memuncak dan tersangka langsung mencekik korban hingga lemas dan meninggal.

Selanjutnya pada pukul 00.30 Wib korban mengirimkan pesan kepada adik iparnya bahwa mereka tidak akan menginap di rumah kontrakan tersebut dan menyuruhnya menginap di tempat lain.

Setelah itu JH mengemas barangnya dan pergi ke rumah orang tuanya di Taram, dari sana ia meminta adiknya mengantar untuk mencari travel ke Pekanbaru.

Sementara adik iparnya yang penasaran karena tidak ada kabar dari kakak kandungnya MP dan kakak iparnya JH memutuskan pulang ke kontrakan pada pukul 02.30 Wib. Setelah membuka paksa pintu rumah kontrakan ia terkejut menemukan kakaknya sudah meninggal dalam keadaan tangan terikat dan langsung memberitahukan tetangga. (*)

Baca juga: Pelaku pembunuhan di Payakumbuh masih tahap pengejaran