Tri Utami, Dewa Budjana, Purwacaraka Manggung Bareng Malam Puncak Hut Dharmasraya

id Tri utami, sound of borobudur, dharmasraya

Tri Utami, Dewa Budjana, Purwacaraka Manggung Bareng Malam Puncak Hut Dharmasraya

Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan (dua kiri), Dewa Budjana (tiga kiri), Tri Utami (dua kanan), Purwacaraka (kanan), saat menggelar Jumpa Pers di Rumah dinas bupati, di Pulau Punjung, Sabtu (4/1). (ANTARA SUMBAR/Ilka Jansen)

Pulaupunjung (ANTARA) - Komposer Purwacaraka, Vokalis Tri Utami, dan Gitaris Dewa Budjana akan menampilkan suguhan Sound Of Borobudur saat malam puncak HUT Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) ke-16, di Komplek Candi Pandang Roco pada Senin (6/1) malam.

Produser Sound Of Bororobudur, Purwacaraka, di Pulau Punjung, Sabtu mengatakan, sebayak 13 pemain akan tampil menggukan alat musik hasil replika dari apa yang terpahat pada relief Candi Borobudur, ditambah satu vokalis Tri Utami.

"Jadi yang digunakan nanti bukan alat musik tradisional, arti tradisional ini alat yang dipresentasikan menyerupai hasil relief yang ditemukan pada dinding-dinding Candi Borobudur," ungkap dia.

Ia tidak mercii secara detail alat musik yang akan dimainkan Dewa Budjana. Namum hanya dapat diidentifikasi dari temuan pada di Relief Borobudur, misalnya dawai pendek berleher tekuk.

Ia mengatakan dalam pementasan musik Sound Of Borobudur akan dimainkan beberapa jenis lagu, diantaranya original komposisi, lagu daerah, dan Indonesia terkini.

Ia berharap melalui pertunjukan nanti masyarakat tidak hanya melihat musik sebagai hiburan, melainkan menjadi persembahan dan presentasi yang dapat diterapkan dalam seni komponis.

Ia menambahkan pertunjukan tersebut merupakan penampilan perdana setelah melakukan penelitian kurang lebih selama tiga tahun terakhir.

"Jadi spesial untuk Kabupaten Dharmasraya, hasil kajian saya,Tri Umati, Dewa Budjana, dan teman-teman lainnya akan ditampilkan saat malam puncak nanti," katanya.

Sementara, Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan, mengatakan dipilihnya Soud Of Borobudur mengisi acara puncak Festival Pamalayu dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Dharmasraya kerena ada kesamaan semangat dalam menggali sejarah kebudayaan.

"Apa yang akan ditampilkan nanti oleh mas Pudjana, mbak Tri, dan Mas Purwa ini menggunakan alat musik masa lalu," katanya.

Menurut dia semangat Soud Of Borobudur dalam menggali sejarah juga sejalan dengan rangkaian Festival Pamalayu yang sudah digelar sejak Agustus 2019.

"Misalnya ada seminar PDRI berapa waktu lalu, pameran Artefak, penelitian, pentas sini tradisional jawa, minang, medan, dan kegiatan kebudayaan, dan lainnya. Seluruh rangkaian kegiatan yang digelar ini merupakan semangat dalam upaya meluruskan sejarah yang ada Dharmasraya," katanya.(*)