Sarilamak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat akan menggunakan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) dari BNPB sebesar Rp500 juta untuk bantuan kepada masyarakat dan perbaikan sementara infrastruktur yang rusak.
"Bantuan tersebut lebih kepada bantuan dalam bentuk makanan dan yang dibutuhkan oleh masyarakat," kata Kepala Pelaksana BPBD Limapuluh Kota, Jhoni Amir di Sarilamak, Sabtu.
Sedangkan untuk infratruktur yang rusak, kata Jhoni, akan diutamakan perbaikan sementara bagi infrastruktur yang memang dimanfaatkan masyarakat banyak.
"Bisa seperti jembatan yang memang dilalui oleh masyarakat. Memang pembangunannya hanya untuk sementara, setidaknya yang aman dilalui masyarakat," ujar dia.
Untuk perbaikan secara total, akan dilakukan pada tahun depan dengan APBD 2020 atau melalui bantuan dari provinsi dan nasional.
"Jembatan yang rusak itu ada di Kecamatan Akabiluru dan Kecamatan Harau. Di Akabiluru itu jembatannya amblas dan di Harau berpotensi roboh karena tebing yang terkikis air," sebut dia.
Kedua jembatan itu, kata Jhoni, merupakan akses utama bagi masyarakat sekitar. Untuk jembatan di Akabiluru akan mengganggu aktivitas kurang lebih 150 kepala keluarga (kk).
"Sedangkan untuk jembatan gantung yang ada di Harau itu, apabila roboh akan mengganggu jalur transportasi dan perekonomian 50 kk," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memberikan bantuan DSP kepada Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota untuk penanganan darurat banjir.
Dalam kesempatan itu, Doni mengatakan penanganan banjir harus diawali dengan normalisasi sungai, tidak hanya di hilir tetapi juga di hulu.
"Percuma bila hanya di hilir tanpa melihat hulu. Jadi kita harus mengetahui penyebabnya secara keseluruhan dahulu," tuturnya.(*)