Soal ujian diduga lecehkan Nabi Muhammad, Kepala Dinas Pendidikan meminta maaf

id soal ujian lecehkan nabi,dinas pendidikan kabupaten solok,kabupaten solok terkini,berita kabupaten solok,berita sumbar,sumbar terkini,soal ujian

Soal ujian diduga lecehkan Nabi Muhammad, Kepala Dinas Pendidikan meminta maaf

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Zulkisar (tengah) memberikan klarifikasi atas soal ujian PAI semester I kelas IV SD yang diduga melecehkan Nabi Muhammad SAW. (*)

Arosuka, (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok, Zulkisar meminta maaf atas terjadinya kelalaian dalam pembuatan soal ujian Semester 1 PAI Kelas IV SD di Kelompok Kerja Guru (KKG) Kecamatan Junjung Sirih.

"Pembuatan soal harusnya dilakukan secara sistematis dan terkoordinir, mulai tahapan penyusunan kisi-kisi soal, pembuatan soal, pemeriksaan oleh editor, dan dicetak untuk pemeriksaan ulang," kata dia di Arosuka, Jumat.

Baca juga: Ditemukan Soal Ujian SD dinilai melecehkan Nabi Muhammad SAW di Solok

Setelah diyakini kebenaran soal, barulah dicetak massal untuk dibagikan kepada siswa saat ujian.

Menurutnya, pembuat soal adalah orang-orang pilihan yang sudah mengetahui kaidah dan prinsip pembuatan soal, maka seharusnya kesalahan ini tidak terjadi jika tim pembuat soal benar-benar melakukan tugasnya sesuai prosedur.

"Karena itu saya meminta maaf atas kelalaian yang terjadi sehingga pembuatan soal yang diduga melecehkan Nabi Muhammad SAW lolos, dan sempat dipakai saat ujian PAI," kata dia.

Sementara itu, Perwakilan KKG Koordinator Wilayah Kecamatan Junjung Sirih, Gusnilendra menyebutkan sebelum pembuatan soal tersebut sudah dilaksanakan rapat dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) mengenai bagaimana dan siapa yang akan terlibat dalam pembuatan soal ujian tersebut.

Ia menyebutkan soal tersebut dibuat oleh 13 orang guru pada 14 Oktober 2019 di Korwil Junjung Sirih. Pada 12 November 2019 diadakan revisi soal, pada kesempatan tersebut ikut juga beberapa orang Kepala Sekolah.

Baca juga: MUI Solok periksa soal ujian PAI yang diduga lecehkan Nabi Muhammad

Setelah dilakukan revisi, barulah diserahkan kepada panitia pelaksana kecamatan dengan memberikan soft copy untuk dicetak.

Menurutnya, seluruh guru di Kecamatan Junjung Sirih beragama Islam, maka mustahil jika hal tersebut dilakukan secara sengaja.

"Kami menduga ini murni kelalaian tanpa unsur kesengajaan. Sebab tidak mungkin guru-guru ini berniat melecehkan Nabi Muhammad SAW," sebutnya.

Sementara itu, Sekretaris MUI Kabupaten Solok, Elyunus meminta Dinas Pendidikan dan pihak terkait lebih berhati-hati dalam pembuatan soal ujian siswa, apalagi jika menyangkut agama.

"Jalin komunikasi yang baik untuk menghindari kesalahpahaman sehingga hal seperti ini tidak terjadi lagi dan meresahkan masyarakat," ujarnya. (*)