Pengunjung rumah singgah pasien Dompet Dhuafa Singgalang meningkat selama 2019

id berita Padang,Dompet Dhuafa Singgalang,Padang terkini

Pengunjung rumah singgah pasien Dompet Dhuafa Singgalang meningkat selama 2019

Seorang anak berusia 3,5 tahun Savira Salihah harus dioperasi karena menderita tumor ginjal sebelah kanan dan merupakan salah seorang pengunjung rumah singgah pasien (Antara/Laila Syafarud).

Padang, (ANTARA) - Jumlah masyarakat yang berkunjung ke rumah singgah pasien Dompet Dhuafa Singgalang, Padang, Sumatera Barat selama 2019 mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.

Salah seorang Pendamping Program Rumah Singgah Pasien Dompet Dhuafa Singgalang Nurheka di Padang, Jumat menyebutkan jumlah pengunjung hingga November 2019 sudah mencapai 242 orang dibandingkan 2018 hanya 240.

"Diperkirakan akan ada peningkatan di bulan depan," ujar dia.

Ia mengatakan rumah singgah pasien disediakan untuk memberikan kemudahan berupa tempat tinggal bagi para pasien dan keluarga pasien dari luar Kota Padang yang kurang mampu.

"Masyarakat cukup menyediakan surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari kelurahannya, BPJS kelas tiga, Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, dan diagnosis penyakit tidak boleh penyakit menular," kata dia menerangkan.

Ia juga mengatakan saat ini rumah singgah pasien terdiri dari dua rumah yang terletak di samping RSUP M.Djamil, Jalan Perintis Kemerdekaan. Menampung 11 pasien tingkat dewasa dan delapan pasien tingkat anak-anak beserta dua orang pendamping.

"Fasilitas yang kami sediakan berupa kasur, lemari, alat dapur dan bahan masak, selain itu juga diadakan tausiah," ujar dia.

Ia juga mengatakan pengunjung rumah singgah kebanyakan berasal dari Payakumbuh, Pasaman, Bukittinggi, Kerinci dan beberapa tempat lainnya yang kebanyakan berasal dari pasien penderita kanker mulai dari anak-anak hingga dewasa.

"Hingga saat ini kita tidak memberikan batasan waktu bagi pasien, selama masih berobat masih bisa tinggal di rumah singgah pasien," katanya.

Salah seorang pengunjung rumah singgah yang berasal dari Kerinci Karyadi (43) bersyukur dengan adanya rumah singgah yang disediakan secara gratis.

"Rumah singgah pasien sangat membantu terutama bagi masyarakat yang kurang mampu, karena biaya penginapan di Padang cukup mahal," katanya.

Ia berharap jumlah rumah singgah ke depannya terus bertambah karena banyak masyarakat yang membutuhkan.

"Harapannya tidak hanya di dekat RSUP M. Djamil saja, tetapi juga di beberapa rumah sakit lainnya," ujar dia. (*)