Tinggalkan PBM dua sesi, Padang bangun 76 unit ruang kelas baru pada 2020

id berita padang, berita sumbar,deskripsi ruang kelas,ruang kelas kartun,definisi bagian ruang kelas,ruang kelas sd,observasi ruang kelas

Tinggalkan PBM dua sesi, Padang bangun 76 unit ruang kelas baru pada 2020

Kepala Bappeda Kota Padang Medi Iswandi (Antara/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang akan membangun 76 unit ruang kelas baru pada 2020 agar tidak ada lagi sekolah yang menyelenggarakan proses belajar mengajar (PBM) dua sesi yakni pagi dan siang.

"Sejalan dengan visi kota Padang 2019-2024 mewujudkan masyarakat yang madani berbasis pendidikan, pembangunan ruang kelas baru mendesak dilakukan," kata Kepala Bappeda Kota Padang Medi Iswandi di Padang, Rabu.

Ia menyampaikan dari 76 unit ruang kelas baru yang dibangun lebih banyak untuk SD karena saat ini masih ada SD yang menyelenggarakan pendidikan dua sesi yaitu pagi dan sore.

Menurutnya isu strategis yang mengemuka dalam pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kota Padang adalah sarana dan prasarana pendidikan yang masih kurang.

Dalam lima tahun ke depan hingga 2024 direncanakan akan dibangun 500 ruang kelas baru dan 2020 76 unit, kata dia.

Sementara pada sisi lain angka rata-rata lama bersekolah di Padang saat ini sudah mencapai 11,4 tahun atau setara dengan kelas 2 SMA.

Ia memaparkan untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan pada 2020 dialokasikan anggaran sebesar Rp61,4 miliar.

Sebelumnya Dinas Pendidikan Kota Padang memaparkan dibutuhkan penambahan SMP baru agar perbandingan antara SD dengan SMP menjadi lebih ideal.

"Saat ini di Padang memiliki SD baik negeri dan swasta 420, sementara SMP yang ada baru 97, artinya itu baru 25 persen dari kebutuhan yang ada tersedia jika menggunakan komposisi satu kelas 32 orang," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Padang Danti Arvan.

Menurut dia pihaknya sedang mengupayakan agar ketimpangan jumlah SD dengan SMP tersebut dapat diatasi.

Solusinya pertama adalah penambahan ruang kelas baru, kemudian tentu saja mendirikan unit sekolah baru, ujarnya.

Ia menilai kalau penambahan ruang kelas baru hanya bisa dilakukan dengan di sekolah yang sudah ada, sementara untuk unit sekolah baru bisa disesuaikan dengan sistem zonasi.

Unit sekolah baru bisa dibangun di daerah yang penduduknya sedang bertumbuh, komplek perumahan yang dominan dihuni pasangan usia subur, kata dia.

Pemerintah Kota Padang telah mengkaji berdasarkan data daya tampung maka kecamatan yang prioritas dibangun SMP baru adalah di Koto Tangah, Kuranji, Pauh, Lubuk Begalung dan Lubuk Kilangan.

"Yang pertama digarap adalah pengadaan tanah, setelah itu baru mencari pendanaan untuk membangun SMP," kata dia.

Ia menyampaikan terkait dengan penerapan zonasi dalam penerimaan siswa baru merupakan salah satu pekerjaan jangka panjang untuk menyeimbangkan jumlah masyarakat dengan sekolah yang ada di satu wilayah. (*)