Kuliner tradisional dan atraksi seni pelajar hibur pengunjung jelang finis etape tiga TdS

id stand kuliner,finis etape tigaTdS,padang panjang,TdS 2019,berita sumbar,etape TDS 2019,atraksi seni pelajar padang panjang

Kuliner tradisional dan atraksi seni pelajar hibur pengunjung jelang finis etape tiga TdS

Salah satu stand kuliner tradisional di area Secata B sebagai suguhan tambahan menanti finish TdS etape tiga. (ANTARA/ Ira Febrianti)

Padang Panjang, (ANTARA) - Suguhan kuliner tradisional dan atraksi seni dari pelajar di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat ditampilkan untuk menghibur pengunjung yang menanti finis etape tiga Tour de Singkarak (TdS) di Jalan Sudirman.

"Suguhan itu sebagai daya tarik tambahan bagi masyarakat untuk meramaikan iven tahunan tersebut," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Padang Panjang Medi Rosdian di Padang Panjang, Senin.

Kuliner yang disediakan di area Secata B Padang Panjang yaitu bubur hitam, perkedel jagung, kerupuk kuah, es cendol, lamang tapai, ketupat kuah gulai dan lainnya.

Kemudian atraksi seni yang ditampilkan pelajar yaitu tarian daerah, atraksi musik tradisional dan puisi di ruas Jalan Sudirman yang menjadi lokasi finish etape tiga rute Limapuluh Kota menuju Padang Panjang.

Suguhan tersebut cukup mengundang antusiasme warga setempat untuk hadir di lokasi finish sejak pukul 10.00 WIB meski dalam kondisi cuaca yang terik.

Lomba pada etape tiga dimulai pukul 10.00 WIB dari Air Terjun Aka Barayun di Kabupaten Limapuluh Kota menuju Jalan Sudirman Padang Panjang diperkirakan sampai jelang pukul 14.00 WIB.

Etape ini selain jalur lintasan yang lebih panjang dibanding dua etape awal, juga memiliki karakteristik medan lintasan yang lebih berat dari dua etape sebelumnya.

Terdapat tiga titik sprint dan tiga titik King Of Mountain (KOM) yang harus ditaklukkan oleh para pebalap.

Sejumlah spot destinasi wisata unggulan Sumatera Barat siap menyambut kedatangan pebalap dan tim ofisial TdS 2019. Kawasan objek wisata geopark Lembah Harau, keindahan jembatan Kelok Sembilan yang mendunia dan alam Padang Panjang. (*)