Payakumbuh (ANTARA) - Dalam seminar kesehatan yang digelar Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh mengungkap pengaruh besar Air Susu Ibu (ASI) dalam mencegah penyakit stunting.
"Peran menyusui sangat efektif mencegah stunting sesuai dengan tema kita 'Peran menyusui dalam mencegah Stunting untuk mewujudkan generasi unggul Payakumbuh sehat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal di Aula Perternakan, Payakumbuh, Rabu.
Seminar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-55 ini diikuti oleh 150 ibu-ibu hamil dan menyusui perwakilan dari setiap Kelurahan yang ada di Kota Payakumbuh.
Menurut Narasumber Grace Putri Chaniago dari asosiasi ibu menyusui Indonesia cabang Provinsi Sumatera Barat mengatakan hal utama untuk memenuhi gizi bayi adalah ASI Ekslusif.
Manfaat dari ASI Ekslusif inilah yang akan menjauhkan anak dari stunting diantaranya manfaat ASI bagi bayi adalah Sistem imun yang kuat, kulit dan jantung yang sehat, sistim pencernaan bayi yg sangat baik, serta keunggulan ASI yang lainnya.
Meskipun sudah banyak yang tahu bahwa ASI eksklusif itu baik untuk kesehatan bayi, nyatanya tidak sedikit ibu yang memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) terlalu dini untuk bayinya, alias sebelum si kecil berusia enam bulan.
"Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari pengaruh ibu atau orang tua, bayi tidak mau menyusu, asi susah keluar dan sebagainya," jelasnya.
Ia mengatakan membiarkan bayi lepas ASI eksklusif terlalu dini dapat meningkatkan risiko stunting pada anak.
Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang melibatkan 189 ibu dan anak usia 1 sampai 24 bulan dari suatu pedesaan di Meksiko.
Sebanyak 37 persen bayi usia 1-6 bulan mendapatkan ASI eksklusif, 16 persen bayi mengonsumsi campuran ASI eksklusif dan formula, dan 6 persen lainnya mengonsumsi susu formula saja.
Saat diamati dari bulan ke bulan, angka pemberian ASI eksklusif ini ternyata terus menurun.
Pada sampel bayi usia satu bulan, sebanyak 73 persennya mendapatkan ASI eksklusif namun begitu bayi tersebut menginjak usia dua sampai empat bulan, angka pemberian ASI eksklusif ini turun drastis menjadi 30 persen karena bayi sudah mulai diberikan MPASI.
Para ahli juga menemukan bahwa sebanyak 10,1 persen anak yang mengonsumsi MPASI mengalami stunting alias bertubuh pendek.
"Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemberian MPASI terlalu dini dapat meningkatkan risiko stunting pada anak," ujarnya.
Berita Terkait
Pakar Lingkungan UNP Sebut Air yang di Atas Baku Mutu Tidak Dapat Lagi Dikonsumsi
Kamis, 2 Mei 2024 19:57 Wib
BPBD Pasaman Barat minta warga laporkan perubahan air Sungai Nango
Senin, 29 April 2024 17:31 Wib
Pemkab Solok susun strategi tutup tambang di Air Dingin cegah banjir
Senin, 29 April 2024 13:50 Wib
Wamen: Air berpotensi jadi faktor perang di masa depan
Sabtu, 27 April 2024 20:25 Wib
PLN Mobile Proliga 2024 resmi dimulai, ajang kompetisi profesional bola Voli Paling bergengsi di Tanah Air
Sabtu, 27 April 2024 15:46 Wib
Kelok Hantu makan Korban, operator Exavator tewas terseret air (Video)
Jumat, 26 April 2024 1:34 Wib
PLN Mobile Proliga 2024 siap digelar, kolaborasi dukungan untuk pengembangan voli di Tanah Air
Selasa, 23 April 2024 13:15 Wib
Pemprov Sumbar: Operasional tambang di jalan Air Dingin dihentikan
Senin, 22 April 2024 17:12 Wib