Padang (ANTARA) - Pembuatan jaring ikan secara tradisional masih terus dipertahankan oleh sejumlah masyarakat nelayan sampai saat ini, salah satunya nelayan di Pasia Ulak Karang, Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
"Saya mulai membuat jaring ini sekitar 25 tahun yang lalu, memang diajarkan oleh orang tua dan turun-temurun," kata salah seorang pembuat jaring Hendrijon (49), di Padang, Minggu.
Pembuatan jaring tersebut dilakukan dengan merajut benang tetoran dibantu alat seperti jarum rajut, dan lainnya.
Ia mengatakan jaring hasil buatannya tidak hanya dipakai oleh nelayan di Kota Padang saja, namun juga sampai Pesisir Selatan, Air Bangis, dan Tiku Kabupaten Agam.
"Sistemnya adalah pesanan, jadi pembuatannya tidak dipatok. Karena tergantung pesanan orang ," katanya.
Jaring yang dibuat terbagi dalam beberapa jenis, sesuai dengan panjang serta kerapatan anyaman. Jaring dengan panjang lima meter biasanya dijual sekitar Rp500 ribu.
Sementara yang panjang, katanya, ia kerap menerima pesanan dengna panjang mencapai 300 meter dengan lebar sekitar dua puluh meter.
"Kalau untuk yang panjang digarap secara bersama-sama, biasanya dikerjakan lima orang," katanya.
Pria yang akrab disapa Jon itu menceritakan untuk jaring dengan panjang 300 meter tersebut bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan hingga mencapai satu tahun.
Mengingat di samping membuat jaring anyam, ia juga bekerja sebagai nelayan. Sehingga harus membagi waktu.
"Dalam satu tahun biasanya ada satu atau dua pesanan yang dikerjakan," katanya.
Menurutnya pembuatan jaring secara tradisional mempunyai kelebihan karena daya tahannya lebih lama.(*)
Berita Terkait
Hadapi Liga 3 Putaran Nasional, Tim PSPP dapat dukungan Semen Padang
Jumat, 26 April 2024 15:57 Wib
Berkolaborasi dengan PPNP untuk EBT, Dirut Semen Padang resmikan rumah pembibitan kaliandramerah
Jumat, 26 April 2024 15:51 Wib
Menko: Sumbar harus jadikan mitigasi bencana program super prioritas
Jumat, 26 April 2024 15:10 Wib
BNPB siap bantu Sumbar bangun selter untuk evakuasi tsunami
Jumat, 26 April 2024 15:08 Wib
Pemprov Sumbar berduka pembersihan banjir lahar dingin telan kerban
Jumat, 26 April 2024 13:59 Wib
Sirine gempa dan tsunami dibunyikan dalam simulasi bencana Sumbar
Jumat, 26 April 2024 10:01 Wib
Hadiri Pameran Fotografi dan Seni Rupa di Taman Budaya, Ekos Albar Menangkan Lelang Foto
Jumat, 26 April 2024 7:38 Wib
Resmikan Rumah SEMATA Padang Barat, Hendri Septa Dapat Pelukan Bahagia dari Rahmat
Jumat, 26 April 2024 7:36 Wib