Kabut asap makin pekat, Pariaman liburkan siswa hingga Kamis

id kabut asap pariaman,berita pariaman,berita sumbar,sumbar terkini,pariaman liburkan siswa,kabut asap makin pekat

Kabut asap makin pekat, Pariaman liburkan siswa hingga Kamis

Sejumlah siswa SMPN 2 Pariaman sedang menunggu orang tuanya dan angkutan umum untuk pulang ke rumah masing-masing di Pariaman, Senin (23/9). (Antara Sumbar/Aadiaat M.S. )

Pariaman, (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat mulai hari ini meliburkan siswa hingga tiga hari ke depan atau dari 23 hingga 26 September 2019 akibat semakin pekatnya kabut asap yang menyelimuti kota itu.

"Siswa mulai diliburkan Senin (23/9) usai jam istirahat hingga Kamis (26/9) dan masuk kembali pada Jumat (27/9)," kata Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman, Yurnal di Pariaman, Senin.

Ia mengatakan keputusan meliburkan sekolah ini karena dalam dua hari ini kabut asap semakin berdampak ke daerah itu yang disebabkan arah angin bergerak dari Timur ke Barat.

Baca juga: BMKG: Kualitas udara Sumbar sentuh level sangat tidak sehat

Baca juga: Kualitas udara memburuk, Disdikbud Pasaman liburkan sekolah


Ia menyampaikan jika pada Jumat nanti kabut asap masih tebal, maka libur siswa akan diperpanjang.

"Jadi libur siswa ini sesuai dengan kondisi ketebalan kabut asap," katanya.

Ia mengatakan meski sejumlah sekolah saat ini melaksanakan ujian mid semester, namun ujian tersebut harus ditunda hingga kondisi udara membaik.

Meskipun diliburkan, lanjutnya, siswa di daerah itu diberikan tugas dari pihak sekolah agar tetap belajar di rumah.

"Jadi bisa dikatakan kami memindahkan belajarnya dari yang biasanya di sekolah menjadi di rumah," ujarnya.

Sebelumnya, Pemkot Pariaman melarang warga untuk tidak membakar sampah dan jerami padi guna mengurangi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Indonesia yang mana juga berdampak hingga ke kota itu.

Baca juga: BNPB: Asap karhutla Sumatera dan Kalimantan menumpuk di Pekanbaru

Baca juga: BMKG nyatakan kualitas udara di Sumatera dan Kalimantan masih berbahaya


"Kami sudah melarang warga agar tidak mambakar sampah, jerami atau pun jenis lainnya agar tidak menambah buruk kondisi udara di Kota Pariaman," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Syahrul di Pariaman.

Ia mengatakan larangan tersebut disampaikan melalui Puskesmas ke desa dan kelurahan di daerah itu yang tujuannya untuk mengurangi kabut asap.

Meskipun larangan tersebut telah disampaikan ke desa dan kelurahan, lanjutnya namun pihaknya masih menemukan warga yang membakar sampah dan jerami.

"Ini yang kami khawatirkan karena dapat memperburuk kualitas udara," katanya. (*)

Baca juga: Gubernur tetapkan Riau darurat pencemaran udara akibat karhutla

Baca juga: Kepekatan asap di Sumbar meningkat Senin siang, BMKG: Tutup hidung dan mulut saat keluar rumah

Baca juga: Kabut asap makin pekat, jarak pandang di Bandara Minangkabau hanya dua kilometer