Lubuksikaping (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman, akhirnya meliburkan sekolah karena kualitas udara di daerah itu semakin memburuk akibat asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kian pekat.
"Dikarenakan kabut asap yang semakin pekat melanda seluruh wilayah Pasaman, kita memutuskan untuk meliburkan sekolah selama dua hari ke depan pada 23-24 September 2019," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pasaman Ali Yusri saat dihubungi Sumbar.antaranews.com, Senin.
Surat edaran mengenai kebijakan untuk meliburkan sementara kegiatan belajar mengajar tersebut sudah dilayangkan ke setiap sekolah, mulai dari tingkat TK/Paud, SD, SMP sampai SMA sederajat.
"Surat edaran sudah dilayangkan, bahwa proses belajar mengajar di sekolah untuk sementara di liburkan. Dan, seluruh siswa diberikan tugas mandiri di rumah," katanya.
Selama kegiatan sekolah diliburkan, ia mengatakan, kepala sekolah, guru dan karyawan tetap harus menjalankan tugas selaku aparat sipil negara seperti menyelesaikan pengurusan administrasi dan mempersiapkan rencana pembelajaran.
"Mereka tetap melaksanakan tugas seperti biasa untuk menyelesaikan administrasi sekolah dan memberikan tugas mandiri terstruktur kepada peserta didik," ujarnya.
Ali Yusri juga meminta, agar pihak sekolah menyampaikan kepada orang tua dan masyarakat agar memastikan anak-anak tetap belajar di rumah, dan menghindari aktifitas di luar rumah.
"Serta memperhatikan kesehatan anak-anak, dan memperbanyak konsumsi air mineral, makanan bergizi dan buah-buahan. Gunakan masker apabila anak keluar rumah," katanya.
Warga menyambut baik kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat meliburkan sementara kegiatan sekolah selama daerah itu diselimuti kabut asap.
"Mengingat kabut asap sudah semakin pekat dan cukup berbahaya bagi kesehatan sudah sepantasnya sekolah diliburkan," ujar Murniati.
Dia berharap kabut asap segera berlalu dan hujan segera turun di daerah itu untuk mengurai partikel partikel debu yang bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
"Asapnya bikin mata perih, baunya pun menyengat. Meski kita berdiam dirumah tapi terasa juga. Semoga hujan segara turunlah," harapnya.
Berita Terkait
PB PODSI: Area pertandingan PON harus bebas asap rokok
Jumat, 13 September 2024 19:23 Wib
Jambi diselimuti kabut asap karhutla
Selasa, 27 Agustus 2024 14:58 Wib
Asap putih kelabu membumbung tinggi dari kawah Gunung Ruang
Jumat, 3 Mei 2024 9:02 Wib
Ahli tegaskan vape miliki kandungan yang sama berbahaya dengan rokok
Kamis, 7 Maret 2024 9:16 Wib
Dokter: Perokok punya risiko tinggi terkena TBC
Jumat, 1 Maret 2024 13:50 Wib
Ombudsman Sumbar minta pemda proaktif antisipasi dampak kabut asap
Rabu, 1 November 2023 16:33 Wib
Keseruan HLN-78, PLN Payakumbuh Masak Bareng Tanpa Asap
Selasa, 31 Oktober 2023 17:31 Wib
DLH Sumbar: Kabut asap di Padang kiriman dari empat provinsi tetangga
Minggu, 22 Oktober 2023 16:01 Wib