Krisis air bersih akibat kemarau, besok warga Sungai Kunyit laksanakan shalat istisqa

id krisis air bersih

Krisis air bersih akibat kemarau, besok warga Sungai Kunyit laksanakan shalat istisqa

Akibat kemarau warga terpaksa memanfaatkan air sungai untuk digunakan karena mengalami krisis air bersih . (Foto Istimewa)

Padang Aro, (ANTARA) - Masyarakat Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat akan menyelenggarakan shalat istisqa atau shalat minta hujan karena daerah itu mengalami krisis air bersih akibat kemarau.

"Rencananya shalat istisqa ini kami laksanakan pada Jumat (23/8). Kami harapkan semua masyarakat yang bermukim di sekitar perusahaan PTPN VI ikut hadir melaksanakan," kata Wali Nagari Sungai Kunyit Rusnijal di Padang Aro, Kamis.

Untuk daerah lainnya di Sungai Kunyit juga akan melaksanakan shalat istisqa kalau hujan tidak juga turun.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pihaknya akan menyurati pemerintah daerah agar menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat setempat.

Sampai saat ini katanya, Jorong Sungai Takuak sudah meminta bantuan air bersih, karena sebagian besar sumur masyarakat telah kering.

"Sekarang sudah banyak masyarakat yang memanfaatkan Sungai Pangian untuk memenuhi kebutuhan air," katanya.

Ia menyebutkan pada Jumat (16/8) sudah sempat turun hujan gerimis, tetapi setelah itu tidak ada lagi sehingga kekeringan terus berlanjut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Solok Selatan Imroni mengatakan sampai saat ini baru surat dari Talunan Maju yang mengajukan surat permintaan bantuan air bersih dengan jumlah 832 kepala keluarga dari empat Jorong dan pihaknya sudah melakukan survei ke lapangan.

"Apabila dalam minggu ini tidak juga turun hujan di Sangir Balai Janggo, kami akan lakukan lagi peninjauan ke lapangan," ujarnya.

Pihaknya juga sudah meminta Kelompok Siaga Bencana (KSB) Nagari untuk mendata jumlah Kepala Keluarga yang berpotensi mengalami kekeringan, supaya mudah dalam penyaluran bantuan air bersih.

Saat ini ada tiga mobil tangki yang bisa dimanfaatkan untuk suplai air bersih ke masyarakat, apabila kurang maka bisa dipinjam dari pemerintah provinsi. (*)