Ketegangan perdagangan AS dan China jatuhkan saham Wall Street

id Wall Street,indeks S&P 500,indeks Dow,indeks Nasdaq,ketegangan AS-China

Ketegangan perdagangan AS dan China jatuhkan saham Wall Street

Para pialang terlihat sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall Street Amerika Serikat. (Reuters) (Reuters/)

New York (ANTARA) - Saham-saham AS jatuh pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena para investor khawatir bahwa ancaman Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif baru atas impor dari China akan memperburuk prospek perdagangan.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 767,27 poin atau 2,90 persen, menjadi berakhir di 25.717,74 poin. Indeks S&P 500 berkurang 87,31 poin atau 2,98 persen, menjadi ditutup di 2.844,74 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir jatuh 278,03 poin atau 3,47 persen, menjadi 7.726,04 poin.

Semua 11 sektor utama S&P 500 jatuh, dengan sektor teknologi dan layanan komunikasi memimpin penurunan. Semua perusahaan komponen Dow diperdagangkan di wilayah merah dengan Apple merosot 5,23 persen dan memimpin kerugian.

Indeks Volatilitas CBOE, yang secara luas dianggap sebagai pengukur ketakutan terbaik di pasar, melonjak hampir 40 persen menjadi 24,59.

Aksi jual pasar dipicu oleh kekhawatiran para pelaku pasar bahwa ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China bisa semakin meningkat.

Trump mencuit pada Kamis (1/8/2019) bahwa ia akan menempatkan tarif tambahan 10 persen pada sisa 300 miliar dolar AS impor barang China mulai pada 1 September.

Beberapa asosiasi industri AS telah menyuarakan penentangan mereka terhadap rencana Gedung Putih untuk memberlakukan lebih banyak tarif, dengan alasan bahwa tindakan seperti itu tidak akan memfasilitasi negosiasi tetapi hanya merugikan warga Amerika.

Analis mengatakan bahwa tarif baru akan menargetkan barang ritel, bersama dengan barang konsumen lainnya, dampaknya terhadap ekonomi AS akan lebih langsung.

Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China dan Kementerian Perdagangan mengatakan pada Senin (5/8/2019) bahwa pihaknya sementara waktu tidak mengesampingkan kemungkinan menetapkan tarif tambahan untuk produk pertanian impor AS dengan kesepakatan yang dibuat setelah 3 Agustus, dan perusahaan-perusahaan China terkait telah menghentikan pembelian produk-produk pertanian AS.