Produk herbal dari desa kecil ini mampu tembus pasar nasional

id Produk Herbal, Desa Nikkel

Produk herbal dari desa kecil ini mampu tembus pasar nasional

Kepala Desa Nikkel, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Basar Jalali Tosalili. (Foto ANTARA/Harianto)

Sorowako (ANTARA) - Hasil produksi tumbuhan herbal Desa Nikkel, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), masuk pasar nasional.

Produk herbal yang dikemas di desa itu berupa minuman untuk obat kolesterol, penyubur wanita, obat stamina kejantanan pria, bedak kecantikan, obat TBC, obat demam dan flu serta beberapa jenis herbal lainnya.

Kepala Desa Nikkel, Basar Jalali Tosalili, mengatakan produk herbal yang dikembangkan di desanya sudah mendapat sertifikasi dari kesehatan dan penjualannya sampai ke luar daerah.

"Kami disini bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), ini semua hasil kerja sama dengan warga Desa Nikkel, yang selalu selalu siap menyediakan produk herbal," kata Basar Jalili. Minggu (4/8).

Selain itu, dalam meracik ramuan herbalnya warga sudah mendapat pelatihan khusus dari tim dokter yang juga menjadi pembina di sektor kesehatan produk.

Pengunjung dari berbagai daerah yang sedang melihat-lihat tanaman herbal dan membeli produk herbal di Desa Nikkel, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. (Foto ANTARA/Harianto)


Di tempat yang sama, Social Development Program (SDP) Officer PT Vale, Iskandar Ismail mengatakan, tumbuhan yang dibudidayakan warga sebanyak 130 jenis tanaman herbal.

"Bibit di toga ini awalnya dibuat pembibitan di BP3K yang dikumpul dari sebagai daerah se-Indonesia. Ada 130 tanaman herbal yang dibudidayakan seperti bawang hutan, Jahe, daun mangkok, daun dewa, mahkota dewa, sambiloto, kunyit, sirih, cinak duri, pucuk kuda, dan beberapa jenis lainnya," kata Ismail Iskandar.

Toga tersebut telah dibuka sejak tahun 2016 lalu. Selain itu, toga tersebut telah dikunjungi dari berbagai daerah, baik pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, PT Freeport, Kementerian Kesehatan dan Kemendagri, serta masyarakat luar yang datang berkunjung dari luar daerah.