Beri bantuan modal dan pelatihan, Pertamina dorong pengembangan UMKM di Sumbar

id Pertamina

Beri bantuan modal dan pelatihan, Pertamina dorong pengembangan UMKM di Sumbar

Unit Manager Communication & CSR MOR I Roby Hervindo (kiri) memberikan bantuan modal bergulir kepada salah satu pelaku usaha di Sumatera Barat Topan (kanan) di Kota Padang, Selasa (30/4) (ANTARA SUMBAR/ Mario Sofia Nasution)

Padang, (ANTARA) - PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sumatera Barat berkembang dengan cara memberikan bantuan modal serta pelatihan terhadap pelaku usaha.

Unit Manager Communication & CSR MOR I, Roby Hervindo di Padang, Selasa, mengatakan saat ini ada enam UMKM yang menjadi mitra PT Pertamina di Sumatera Barat. Mereka selain diberikan bantuan modal usaha juga difasilitasi mulai dari produksi hingga pemasaran produk.

Pertamina juga mengembangkan UMKM binaannya melalui pelatihan pengembangan usaha yang melalui dukungan promosi, seperti mengikutkan mitra binaan dalam pameran skala lokal, nasional maupun internasional.

Ia mengatakan dari Januari hingga Mei 2019, pihaknya telah mengucurkan dana sebesar Rp615 juta yang digunakan sebagai modal bergulir bagi pelaku usaha.

"Pada tahun ini untuk wilayah Sumbagut ada dana sebesar Rp16 miliar yang akan disalurkan kepada pelaku usaha yang tidak mendapatkan bantuan dana dari lembaga keuangan. Usaha tersebut tentu sudah berjalan minimal enam bulan dan berbagai syarat lainnya,” kata dia.

Menurut dia PT Pertamina memberikan program ini dalam Program Kemitraan (PK) kepada pelaku usaha. Ia menjelaskan program ini diberikan karena saat ini UMKM mampu mendominasi perekonomian hingga 90 persen lebih, namun hanya 29 persen yang mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan.

“Akses permodalan menjadi salah satu penghambat UMKM berkembang dengan baik dan membuka lapangan kerja baru dan menggerakkan perekonomian bangsa,” katanya.

Ia mengatakan syarat untuk menjadi mitra binaan Pertamina mudah, cukup mengisi formulir standar dari Pertamina kemudian pihaknya akan melakukan survei untuk dan jika cocok, dana pinjaman langsung disalurkan

"Kami membuka akses permodalan PK kepada lebih banyak lagi pengusaha UMKM. Semoga dapat mendukung lebih banyak lagi pelaku UMKM di Sumbar," tutup Roby.

Sementara salah satu pelaku usaha sulam Ambun Suri, Ida mengaku menjadi mita binaan Pertamina sejak 2015. Ia menceritakan tidak mudah merintis bisnis yang digelutinya sekarang karena sempat mundur ketika kriris ekonomi tahun 1998.

Ambun Suri ini, lanjutnya berdiri sejak 1975 yang didirikan oleh ibunya. Kemudian usaha ini diserahkan kepada anak-anaknya yang sudah belajar menyulam sejak dini.

Ketika memulai usaha ini dirinya hanya mempekerjakan 15 tenaga kerja dan terus berkembang hingga sat ini karyawan yang bekerja untuk dirinya sebanyak 100 orang.

Ia mengakui setelah menjadi mitra binaan Pertamina, bisnisnya berkembang karena pinjaman modal dari Pertamina dirinya dapat memproduksi dan menjual produknyas secara massal dan tidak semata-mata berharap dari tempahan lagi.

“Selain bantuan modal saya juga mendapat dukungan pengembangan usaha dengan diikutsertakan berbagai pameran baik di dalam maupun luar negeri,” kata dia. (*)