Padang, (ANTARA) - PT Pertamina meningkatkan distribusi bahan bakar minyak (BBM) ke Kabupaten Kepulauan Mentawai hingga 528.000 liter yang terdiri dari 400 ribu jenis premium dan 128 ribu biosolar setiap bulannya.
Branch Marketing Manager PT Pertamina Sumbar-Riau Ariwibawa melalui siaran pers di Padang, Selasa, mengatakan sebelumnya bahan bakar minyak disalurkan ke daerah tersebut sebanyak 50 ribu liter setiap bulannya dan disalurkan dua hingga tiga kali dalam sebulan ke daerah tersebut.
Menurut dia, ini merupakan bagian dari program BBM Satu Harga yang bertujuan untuk menjual bahan bakar minyak dengan satu harga.
Ia mengatakan saat ini ada empat lembaga yang menjadi penyalur BBM Satu Harga yakni PT Ekindo Putra Andalas di Pulau Sipora dan Siberut Utara, PT Rimata Saibi Jaya di Sipora Selatan, dan Siberut Selatan.
“Kami menyalurkan sebanyak 100 ribu liter ke masing-masing SPBU tersebut dan 32 ribu liter bio solar per bulannya,” kata dia.
Dia menjelaskan pengiriman BBM dari TBBM Bungus Teluk Kabung ke Mentawai menggunakan kapal SPOB (Self Propeller Oil Barge) Sumber Jaya 07. Dengan penambahan ini, total penyaluran ke SPBU Satu Harga di Mentawai, sekarang mencapai 400.000 liter Premium dan 128.000 liter Biosolar per bulan.
Selanjutnya dalam waktu dekat PT Pertamina akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai, dengan menambah SPBU di Sipora Utara.
"Kami berharap dengan nanti bertambahnya satu SPBU di Sipora Utara, akses energi masyarakat makin mudah," kata dia.
Sementara salah seorang warga Desa Gosainan Mentawai, Andi mengaku senang dengan keberadaan SPBU di Mentawai karena dirinya dapat membeli bahan bakar dengan satu harga.
“Dulu premium saya beli satu liter Rp9.000 namun sekarang di SPBU sama dengan daerah lain yakni Rp6.450,” kata dia.
Sebelumnya Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar meminta PT Pertamina membangun depot bahan bakar minyak untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
"Kami menargetkan depot tersebut mulai dibangun pada tahun ini untuk menjaga penjualan bahan bakar minyak satu harga di Mentawai," kata dia.
Menurut dia, kondisi geografis Kabupaten Kepulauan Mentawai yang terdiri dari gugusan pulau tentu menjadi persoalan dalam pendistribusian bahan bakar minyak. Apalagi jarak antara TBBM Bungus Teluk Kabung dengan Kabupaten Mentawai cukup jauh karena waktu pendistribusian memakan waktu 12 jam.
Dia mengatakan kehadiran depot BBM akan menjadi solusi karena selama ini penyaluran bahan bakar minyak dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Teluk Kabung Bungus diangkut melalui kapal penyeberangan dan sesampai di Kepulauan Mentawai dibawa menggunakan mobil tangki menuju SPBU.
"Kami mendapatkan informasi berbagai kendala menyebabkan bahan bakar tidak tersalur dengan baik seperti buruknya cuaca dan apabila ada depot tentu akan mudah. Kami mendorong Pertamina segera merealisasikan dan nilainya juga tidak besar," ujarnya. (*)