Jakarta (ANTARA) - Keluarga Zulfirman Syah, WNI yang terluka akibat aksi penembakan massal di Selandia Baru, berkunjung ke negara tersebut untuk mendampinginya hingga pulih.
Empat orang keluarga Zulfirman dengan dikawal tiga orang dari organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) diperkirakan tiba di Kota Christchurch, Selandia Baru, Sabtu ini.
"Pihak keluarga akan berada di Christchurch untuk beberapa lama guna mendampingi Pak Zul sampai pulih. Sedangkan dari pihak ACT, di samping membesuk Pak Zul, mereka juga akan melakukan kunjungan ke beberapa pihak dari pemerintah," kata Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya saat dihubungi Antara di Jakarta, Sabtu.
Tantowi menjelaskan bahwa keberangkatan keluarga Zulfirman ke Selandia Baru difasilitasi oleh ACT yang bergerak atas nama kemanusiaan.
Sementara pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri RI dan Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta membantu mempercepat proses penyiapan dokumen perjalanan dan visa.
"Kami selaku perwakilan pemerintah senantiasa siap memberikan bantuan dalam batas-batas kemampuan kami," tutur Tantowi.
Hingga kini, Zulfirman dan putranya yang ikut menjadi korban dalam serangan teror di dua masjid di Kota Christchurch, 15 Maret lalu, masih dirawat di Christchurch Public Hospital.
Zulfirman yang bekerja sebagai seniman dan putranya yang baru berusia dua tahun ditembak saat sedang melaksanakan salat Jumat di Masjid Linwood, salah satu target serangan selain Masjid Al Noor.
Selain Zulfirman, seorang WNI bernama Muhammad Abdul Hamid alias Lilik Abdul Hamid (58) diketahui meninggal dunia akibat insiden berdarah tersebut.
Jumat (22/3) lalu menandai hari berkabung nasional untuk para korban serangan teror Selandia Baru, di mana ribuan warga berkumpul di Hagley Park, dekat Masjid Al Noor.
Selandia Baru menyiarkan suara azan, diikuti dengan dua-menit hening, dalam upacara memperingati sepekan sejak serangan Christchurch yang mengakibatkan 50 korban tewas dan puluhan orang lainnya terluka.
Dalam pidato yang ditujukan bagi komunitas Muslim dalam acara peringatan tersebut, Perdana Menteri Jacinda Ardern menyatakan "Selandia Baru berduka bersama Anda, kita adalah satu." (*)
Berita Terkait
Pengendara Tewas Tertembak Peluru Nyasar Dari Polisi Lalu Lintas
Rabu, 2 November 2022 18:49 Wib
KKB tembaki warga saat berolahraga di aula DPRD Deiyai, seorang tewas
Senin, 27 Juni 2022 10:37 Wib
Seorang warga tertembak saat berusaha melerai oknum polisi terlibat perselisihan
Kamis, 19 Mei 2022 12:44 Wib
Seorang polisi tewas saat bertugas di Sumsel, diduga tertembak di dada
Jumat, 25 Maret 2022 19:00 Wib
Pasca warga tertembak gobok, Polres Solok Selatan akan sweeping senjata api rakitan
Selasa, 28 Desember 2021 10:19 Wib
Seorang warga Payakumbuh tewas tertembak orang yang sedang mengetes senapan angin
Rabu, 1 September 2021 12:05 Wib
Helikopter Presiden Kolombia tertembak
Sabtu, 26 Juni 2021 10:04 Wib
Gadis berusia 7 tahun tewas tertembak pasukan keamanan, aktivis Myanmar lakukan aksi mogok
Rabu, 24 Maret 2021 13:47 Wib