Investor Korea siap berinvestasi kenaf di Pasaman Barat

id Investor Korea

Investor Korea siap berinvestasi kenaf di Pasaman Barat

Wakil Bupati Pasaman Barat, Yulianto saat menerima investor Korea yang datang untuk menjajaki investasi tanaman kenaf di daerah itu, Rabu.

Simpang Empat, Sumbar (ANTARA) - Investor Korea siap berinvestasi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), untuk pengembangan tanaman kenaf dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat.

Keseriusan investor Korea yang dibawa oleh investor Myungwan Shing itu dibuktikan dengan kedatangan mereka ke Pasaman Barat, Rabu.

"Tanaman kenaf kami nilai cocok ditanam di Pasaman Barat dengan kondisi lahan yang ada. Mudah-mudahan nantinya kita bisa bekerja sama dengan Pemkab Pasaman Barat nantinya," kata Myungwan Shing.

Menurutnya tanaman Kenaf tidak membutuhkan lahan yang terlalu subur. Sebab, tanaman tersebut tidak jauh berbeda dengan tanaman ubi.

"Tanaman kenaf ini kaya manfaat. Tanaman kenaf bisa dimanfaatkan dari semua strukturnya. Bisa dibuat obatan, masker, dan sejuta manfaat lainnya," ujarnya.

Selain itu, panen tanaman ini juga tidak perlu memakan waktu yang lama. Panen tanaman kenaf bisa sekali empat bulan.

Ia menyebutkan tanaman kenaf ini sudah dimulai penjajakan di Kabupaten Pasaman dan saat ini di Pasaman Barat yang lahannya cukup luas berinvestasi.

"Di Kabupaten Pasaman kami sudah melakukan penandatanganan kerja sama atau MoU. Sekarang kami ingin melakukan hal yang sama dengan Pasaman Barat," harapnya.

Wakil Bupati Pasaman Barat, Yulianto menyambut baik kedatangan investor Korea yang didampingi salah seorang putra Pasaman Barat, Apriadi Lubis.

Menurutnya Pasaman Barat memang memiliki lahan yang subur. Jika ada investor yang ingin berinvestasi di Pasaman Barat tentu sangat baik. Asalkan apa yang dilakukan oleh investor itu bermanfaat bagi masyarakat banyak.

"Kami siap memfasilitasi dan menerima investor di Pasaman Barat. Dengan catatan investasi tersebut memang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta meningkatkan perekonomian masyarakat," sebutnya.

Ia berharap apa yang dilakukan oleh investor juga harus berdasarkan peninjauan lapangan. Sebab, Pasaman Barat sudah dipenuhi oleh perkebunan sawit.

"Wilayah Pasaman Barat sudah dipenuhi oleh sawit dan pada umumnya lahan juga milik masyarakat. Kalau menanam tanaman lain, diharapkan bisa berinteraksi dengan tanaman lainnya," harapnya.

Kepada investor juga hendaknya nanti bisa memahami kondisi masyarakat yang ada. Sebab, masyarakat Pasaman Barat multi etnis yang terdiri dari suku Minangkabau, Mandailing dan Jawa. (*)