Pemkot Solok fokuskan pembangunan persiapkan visit 2020

id Musrenbang,Visit Solok 2020

Pemkot Solok fokuskan pembangunan persiapkan visit 2020

Wali Kota Solok, Zul Elfian saat memberi arahan di Musrenbang Tanjung Harapan. (ANTARA SUMBAR/Tri Asmaini)

Solok, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota (Pemkot) Solok, Sumatera Barat, memfokuskan pembangunan untuk mempersiapkan daerah setempat sebagai visit Solok 2020.

"Pada 2020 insha allah stadion kita selesai. Selain itu pasar Solok harus bersih jika tahun kunjungan 2020 terlaksana," kata Wali Kota Solok, Zul Elfian di Solok, Senin saat Musyawarah Perencanaan pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Tanjung Harapan.

Ia menyebutkan Solok masih butuh kantor OPD untuk Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) dan untuk Dinas Perumahan dan pemukiman yang masih menumpang di gedung sewaan.

Sebagai daerah kunjungan tentu berbagai fasilitas publik dan pendukung tentu harus membuat pendatang nyaman di Kota Solok.

Beberapa masjid yang membutuhkan dana APBD sudah dibangun dalam beberapa tahun terakhir.

"Persoalan dana kami akan mengusahakan ke pusat, berbagai pihak swasta agar bisa melanjutkan berbagai pembangunan di Kota Solok," katanya.

Pembangunan Sungai Batang Lembang telah mendapat Rp10 miliar dari pusat.

Sementara Camat Tanjung Harapan, Zulkarnaini menyebutkan jika Kelurahan Kampung Jawa menjadi kelurahan pangan terbaik di Indonesia.

Menurutnya, musrenbang harus memprioritaskan hal-hal yang penting bagi daerah. Hal yang diprioritaskan tidak hanya pembangunan fisik saja tapi pembangunan ekonomi juga harus dikejar.

Apalagi pada Juni 2019, Kota Solok jadi tuan rumah MTQ se Sumbar. Hal ini tentu akan menjadi peningkatan ekonomi bagi masyarakat. Pelaksanaan MTQ Sumbar di Solok akan semakin mempermudah Solok visit 2010.

"Musrebang saat ini sudah mengumpulkan 306 usulan dari berbagai kelurahan di Kecamatan Tanjung Harapan," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Kota Solok, Yefri Irman Adang juga menyebutkan forum musrenbang inilah yang menjadi proses untuk melanjutkan pembangunan yang sesuai keinginan masyarakat.

"Tentu masyarakat juga yang lebih tahu mana yang harus didahulukan, mana yang ditinggalkan demi kepentingan daerah," sebutnya.

Pembangunan harus tepat sasaran agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berkualitas sesuai yang diharapkan masyarakat.

"Anggaran Rp13 miliar untuk MTQ yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk pembangunan bermacam bidang harus dirasakan dampaknya oleh masyarakat," katanya. (*)