Padang, (Antaranews Sumbar) - Majelis Ulama Indonesia Kota Padang mengapresiasi pemerintah Kota Padang yang berhasil mengungkap penjualan sate diduga dari daging babi oleh pedagang di Simpang Haru.
" Kami memberi penghargaan kepada Dinas Perdagangan Kota Padang dan Satpol atas kinerja menyelamatkan umat Islam serta mencegah penjualan sate Padang dari daging babi," kata Ketua MUI Padang Duski Samad di Padang, Rabu.
Terkait temuan ini MUI meminta masyarakat lebih waspada dan meneliti setiap jenis makan, minuman dan kuliner lainnya dari pengunaan menu dari unsur babi, anjing dan material haram lainnya.
"Jika ditemukan agar dilaporkan pada pihak yang berwajib," ujar dia.
Ia menyampaikan produk makanan dan minuman di Kota Padang dan daerah lainnya di Sumatera Barat pada umumnya halal, kecuali yang memang nyata-nyata haram.
Terkait dengan penjaminan kuliner halal untuk umat Islam, BPPOM, Dinas Perindag dan pihak terkait lainnya diminta lebih proaktif melakukan pengawasan dan sidak lapangan, kata dia.
Kepada pedagang dan produsen makanan MUI minta untuk menegakkan akhlak Islam, bersikap jujur, jangan menipu konsumen yang dapat menyebabkan tersandung pasal penipuan.
Sebelumnya Petugas gabungan dari Dinas Perdagangan Padang dan instansi terkait mengungkap penjualan sate di kawasan Simpang Haru, Padang dengan merek usaha Sate KMSB yang diduga menjual sate dari daging babi pada Selasa malam (29/1)
Pedagang itu diamankan karena diduga menjual sate Padang dari daging babi ," kata Kepala Dinas Perdagangan Padang Endrizal.
Ia menceritakan kecurigaan terhadap pedagang sate yang diperiksa pada Selasa sekitar pukul 18.00 WIB bukan tanpa alasan.
Karena sebelumnya pihak dinas telah menerima laporan dari masyarakat bahwa daging yang dijadikan sate adalah daging babi.
"Kemudian dari laporan masyarakat itu kami sudah mengambil sampel sate dan diperiksa ke instansi terkait, pertama Oktober 2018 dan terakhir Jumat (25/1)," katanya.
Dari uji sampeli tersebut diketahui hasilnya positif daging babi.
Penjual sate yang diamankan petugas diketahui bernama Devi dan Bustami, ditambah satu orang yang memasok daging atas nama Kusti Gani.
Dari penindakan di lapangan petugas juga mengamankan barang bukti berupa seratus tusuk sate, dan sekitar dua kilogram daging beku diduga daging babi.
Sementara pedagang sate Devi, mengaku tidak tahu kalau daging yang ia beli dari Kusti Gani adalah daging babi.
"Saya tidak tahu sama sekali kalau itu daging babi, awalnya dia menawarkan daging ke saya dan bersedia mengantarkan langsung, karena memudahkan akhirnya saya terima," klaimnya.
Ia mengaku baru membeli daging itu dua kali dengan rincian lima kilogram pertama, dan lima kilogram kedua, dibeli dengan harga Rp95 ribu per kilogram. (*)
Berita Terkait
Sarasehan HKBN 2024, Hendri Septa Berbagi Pengalaman Tentang Upaya Pengurangan Resiko Bencana
Jumat, 26 April 2024 18:13 Wib
HKBN 2024, Kota Padang Kuatkan Fase Pra Bencana
Jumat, 26 April 2024 18:11 Wib
Hadapi Liga 3 Putaran Nasional, Tim PSPP dapat dukungan Semen Padang
Jumat, 26 April 2024 15:57 Wib
Berkolaborasi dengan PPNP untuk EBT, Dirut Semen Padang resmikan rumah pembibitan kaliandramerah
Jumat, 26 April 2024 15:51 Wib
Menko: Sumbar harus jadikan mitigasi bencana program super prioritas
Jumat, 26 April 2024 15:10 Wib
BNPB siap bantu Sumbar bangun selter untuk evakuasi tsunami
Jumat, 26 April 2024 15:08 Wib
Pemprov Sumbar berduka pembersihan banjir lahar dingin telan kerban
Jumat, 26 April 2024 13:59 Wib
Sirine gempa dan tsunami dibunyikan dalam simulasi bencana Sumbar
Jumat, 26 April 2024 10:01 Wib