Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Aliansi Nissan dengan Renault Prancis sama sekali tidak dalam bahaya, kata CEO pabrikan mobil Jepang itu kepada AFP, Senin (7/1), meskipun ada ketegangan pasca penangkapan kepala kemitraan Carlos Ghosn.
Dalam sebuah wawancara, Hiroto Saikawa menepis anggapan bahwa aliansi itu, yang juga termasuk Mitsubishi Motors, telah rusak akibat penangkapan Ghosn karena dugaan pelanggaran keuangan.
"Aku sama sekali tidak berpikir itu dalam bahaya," katanya.
Dia menolak berkomentar langsung tentang kasus yang dihadapi Ghosn, di mana Ghosn akan muncul di pengadilan pada Selasa untuk mendengar penjelasan tentang penahanannya yang sedang berlangsung.
"Ini adalah proses pada sistem Jepang, jadi saya tidak punya apa-apa untuk dikatakan," kata Saikawa.
"Saya hanya ingin fokus untuk menstabilkan perusahaan," tambahnya.
Penangkapan Ghosn mengguncang industri mobil dan mengekspos keretakan dalam aliansi tiga perusahaan yang ia bina, khususnya antara Nissan dan Renault.
Nissan dan Mitsubishi Motors dengan cepat menyingkirkan Ghosn dari posisi pimpinan pasca penangkapannya. Namun Renault memutuskan untuk terus menjadikan Ghosn sebagai CEO. (*)
Berita Terkait
Buntut invasi ke Ukraina, Nissan akan keluar dari Rusia
Rabu, 12 Oktober 2022 8:42 Wib
Nissan X-Trail generasi keempat meluncur, ini perubahannya
Kamis, 21 Juli 2022 6:56 Wib
Nissan, Mitsubishi hentikan pengiriman mobil mini karena masalah "airbag"
Sabtu, 25 Desember 2021 9:29 Wib
Gandeng Nissan, PLN hadirkan mitra swasta pertama penyediaan SPKLU di Indonesia
Rabu, 3 November 2021 11:26 Wib
Dampak kelangkaan chip ganggu penjualan Nissan, Kia juga ikut melemah
Rabu, 6 Oktober 2021 8:46 Wib
Tampilan Nissan Townstar penerus NV250 dan e-NV200
Rabu, 29 September 2021 11:23 Wib
Lebih trendy dan sporty, Nissan Kicks e-Power sekarang punya empat warna baru
Selasa, 6 Juli 2021 9:05 Wib
Penampilan Nissan Qashqai baru berbahan aluminium, model lain menyusul
Senin, 31 Mei 2021 8:27 Wib