Kemenko Maritim prioritaskan pembangunan jalan Pelabuhan Teluk Tapang

id Ridwan Jamaludin

Kemenko Maritim prioritaskan pembangunan jalan Pelabuhan Teluk Tapang

Deputi Koordinator Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim RI, Ridwan Jamaludin saat meninjau Pelabuhan Teluk Tapang, Pasaman Barat, Selasa (18/12)

Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia akan memprioritaskan pembangunan jalan menuju pelabuhan laut Teluk Tapang Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) pada 2019 nanti.

"Benar, pada 2019 nanti kita akan mengalokasikan anggaran untuk pengaspalan jalan menuju pelabuhan yang masih terbengkalai," kata Deputi Koordinator Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim, Ridwan Jamaludin saat meninjau Pelabuhan Teluk Tapang, Selasa.

Ia mengatakan sesuai arahan umum pimpinan bahwa infrastruktur yang sudah dibagun tidak boleh tidak dimanfaatkan. Apalagi bangunan pelabuhan Teluk Tapang sudah rampung tinggal akses jalan yang belum siap diaspal.

Mengenai berapa anggaran yang akan disediakan pada 2019 nanti, ia belum bisa memastikan berapa nilai pastinya namun sudah masuk dalam anggaran dan prioritas pada 2019 nanti.

"Kita berupaya dua sampai tiga tahun ini jalan menuju pelabuhan sudah bisa ditempuh untuk pengoperasional pelabuhan," tegasnya.

Menurutnya keberadaan pelabuhan Teluk Tapang Air Bangis Pasaman Barat sangat penting dengan dukungan potensi alam yang melimpah.

Selain adanya potensi biji besi, ikan, CPO dan potensi lainnya maka keberadaan pelabuhan sangat berarti untuk menyuplai semua potensi di wilayah pantai barat Sumatera.

"Meskipun saat ini Pasaman Barat masih berstatus daerah tertinggal maka tugas pemerintah untuk mengangkatnya lebih baik," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit didampingi Wakil Bupati Pasaman Barat, Yulianto mengatakan keberadaan pelabuhan sangat strategis untuk membantu Pelabuhan Teluk Bayur Padang sehingga potensi alam bisa dibawa melalui jalur laut.

Selain itu juga dengan adanya pengoperasian Teluk Tapang maka Pasaman Barat akan terbuka dan akan menghidupkan ekonomi warga.

Saat ini Pasaman Barat masih status daerah tertinggal. Dengan adanya pelabuhan ini tentu akan bisa membuka akses dengan harapan Pasaman Barat lepas dari daerah tertinggal.

"Setidaknya sekitar 42 kilometer jalan belum tuntas dan memakan biaya yang besar. Paling tidak membutuhkan sekitar Rp400 miliar untuk merampungkan jalan dan delapan jembatan," katanya.

Pada kesempatan itu rombongan juga menyempatkan diri melihat tambang biji besi di dekat pelabuhan yang sudah beroperasi dan tinggal menunggu pengoperasional pelabuhan. (*)