Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah sebesar 94 poin ke posisi Rp14.383 dibandingkan sebelumnya Rp14.289 per dolar AS.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan pergerakan mata uang rupiah kembali berbalik melemah menyusul sikap pelaku pasar yang kembali meragukan kesepakatan penangguhan pengenaan tarif impor di antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
"Situasi itu membuat mata uang yuan China melemah dan berimbas pada pergerakan sejumlah mata uang di kawasan Asia lainnya, termasuk rupiah," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, adanya perkiraan penurunan kredit konsumsi akibat imbas kenaikan suku bunga Bank Indonesia turut menahan pergerakan mata uang rupiah.
"Situasi itu juga menjadi faktor penahan kenaikan rupiah," katanya.
Sementara itu, Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan penerbitan "front loading" global bond senilai 3 miliar dolar AS oleh pemerintah diharapkan dapat menjaga pergerakan rupiah.
"Front loading itu merupakan bagian dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk pembiayaan defisit APBN 2019 dan pembayaran SBN yang jatuh tempo senilai Rp825,7 triliun," katanya. (*)
Berita Terkait
Rupiah pada Jumat pagi menguat jadi Rp16.077 per dolar AS
Jumat, 3 Mei 2024 9:41 Wib
Rupiah pada Kamis menguat jadi Rp16.225 per dolar AS
Kamis, 2 Mei 2024 9:29 Wib
BNI hati-hati salurkan kredit valas di tengah fluktuasi rupiah
Senin, 29 April 2024 23:09 Wib
BI Sumbar harap cinta Bangga Paham Rupiah masuk kurikulum di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 16:02 Wib
Pemerintah daerah antisipasi penggunaan mata uang asing di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 12:49 Wib
Bank Indonesia jangkau daerah 3T untuk edarkan uang baru
Selasa, 23 April 2024 10:53 Wib
Rupiah Selasa pagi turun 7 poin menjadi Rp16.244 per dolar AS
Selasa, 23 April 2024 9:47 Wib
Rupiah Senin pagi naik 45 poin menjadi Rp16.215 per dolar AS
Senin, 22 April 2024 9:13 Wib