Pemerintah pertimbangkan usulan sutradara Usmar Ismail menjadi pahlawan nasional
Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah mempertimbangkan sutradara Usmar Ismail sebagai pahlawan nasional.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai menerima Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Bidang Kerja Sama Antarlembaga, Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia Embie C Noer di Kantor Wapres Jakarta, Selasa.
"Jadi, dunia perfilman mengusulkan Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional. Saya kira dari segi perfilman tentu sangat penting," kata Wapres Jusuf Kalla kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa.
Namun, usulan gelar pahlawan nasional untuk sutradara kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, itu tidak dapat dilakukan tahun ini karena pengumuman gelar Pahlawan Nasional akan dilakukan pada Kamis (8/11) mendatang.
Usulan gelar Pahlawan Nasional bagi almarhum Usmar Ismail disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta selaku kepala daerah tempat sosok calon pahlawan tersebut berkarya atau meninggal dunia.
"Saya bilang, ini belum tahun ini karena sudah mepet. Tentu yang harus mengusulkan kan daerah, dalam hal ini DKI Jakarta, dimana tokoh itu berada, lahir dan sebagainya," ujarnya. (*)
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai menerima Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Bidang Kerja Sama Antarlembaga, Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia Embie C Noer di Kantor Wapres Jakarta, Selasa.
"Jadi, dunia perfilman mengusulkan Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional. Saya kira dari segi perfilman tentu sangat penting," kata Wapres Jusuf Kalla kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa.
Namun, usulan gelar pahlawan nasional untuk sutradara kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, itu tidak dapat dilakukan tahun ini karena pengumuman gelar Pahlawan Nasional akan dilakukan pada Kamis (8/11) mendatang.
Usulan gelar Pahlawan Nasional bagi almarhum Usmar Ismail disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta selaku kepala daerah tempat sosok calon pahlawan tersebut berkarya atau meninggal dunia.
"Saya bilang, ini belum tahun ini karena sudah mepet. Tentu yang harus mengusulkan kan daerah, dalam hal ini DKI Jakarta, dimana tokoh itu berada, lahir dan sebagainya," ujarnya. (*)