Korban gempa-likuifaksi Sigi butuh tenda

id Gempa Palu,Korban Gempa Sigi,Bantuan Tenda

Korban gempa-likuifaksi Sigi butuh tenda

Sejumlah warga korban gempa dan tsunami Palu mengungsi di Posko Korem 132 Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10). Sebagian besar warga masih belum berani pulang dan masuk ke rumah masing-masing karena gempa susulan masih sering terjadi. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki/kye/18) (ANTARA FOTO/Basri Marzuki/kye/18/)

Sigi, Sulteng, (Antaranews Sumbar) - Korban gempa disertai proses alam likuifaksi di beberapa desa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), membutuhkan bantuan tenda untuk pengganti atap rumah sementara.

"Kami tidak punya tenda, rumah sudah tidak ada karena rata dengan tanah diguncang gempa," ucap Wardin, di Lolu, Rabu.

Desa Lolu Kecamatan Biromaru menjadi salah satu desa terparah terdampak gempa disertai tanah bergerak dan bergelombang (likuifaksi).

Pantau Antara di lapangan, hampir keseluruhan bangunan gedung termasuk rumah-rumah warga rata dengan tanah pascagempa Jumat, 28 September 2018.

"Kami butuh tenda untuk berteduh dan tidur pada malam hari. Mohon bantu kami," sebut warga desa tersebut.

Desa Lolu bertetangga dengan Desa Jono Oge, salah satu desa di Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi yang digulung lumpur pada Jumat, 28 September lalu.

Desa Jono Oge letaknya di sebelah selatan Desa Lolu. Namun, dampak likuifaksi juga merembet ke Desa Lolu, sehingga hampir keseluruhan bangunan gedung roboh. Sebahagian bangunan masih berdiri seperti BPTP Sulawesi Tengah, kantor organisasi perangkat daerah, DPRD Sigi, Bank Syariah Mandiri, namun kondisinya tidak dapat digunakan, karena semua dinding bangunan retak.

Dua bangunan sekolah dasar di Desa Lolu rata dengan tanah. Beberapa rumah ibadah rusak berat, tidak layak digunakan.

Kondisi dilapangan saat ini, sebagian besar warga Desa Lolu yang mengungsi telah kembali. Mereka mengambil atap dan kayu sisa puing reruntuhan, kemudian dibangun kembali di halaman atau pekarangan rumah seadanya.

Warga Desa Mpanau Ibu Kota Kecamatan Biromaru juga membutuhkan bantuan tenda dari pemerintah. Sebahagian besar bangunan di Desa Mpanau mulai dari Jalan Karanjalembah sampai dengan Bumi Jaya dekat Pasar Biromaru rusak parah, sebagian rata dengan tanah. (*)

Baca juga: BNPB bantah pengusiran relawan BPBD di Palu

Baca juga: Penjelasan Gubernur Sulteng terkait informasi pengusiran relawan BPBD

Baca juga: Jelang berakhirnya masa tanggap darurat, kondisi Palu-Sigi-Donggala membaik