70,3 persen partisipasi pemilih di Pilkada Palembang

id pilkada

70,3 persen partisipasi pemilih di Pilkada Palembang

Ilustrasi - Pilkada. (ANTARA SUMBAR/Laras Robert)

Namun pihaknya belum mengevaluasi secara resmi penyebab tidak tercapai target partisipasi pemilih tersebut
Palembang, 6/7 (Antaranews Sumbar) - Mencapai 70,3 persen angka partisipasi pemilih pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang 2018 berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

Komisioner KPU Palembang Abdul Karim N, di Palembang, Kamis (5/7) malam, mengakui dengan angka partisipasi pemilih tersebut tentunya tidak mencapai angka yang ditargetkan sebesar 77,5 persen.

Namun pihaknya belum mengevaluasi secara resmi penyebab tidak tercapai target partisipasi pemilih tersebut.

Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan angka partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2018 itu tidak tercapai target. "Orang tidak datang ke TPS itu banyak sebab, mungkin belum sadar politik, karena pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan dan bisa juga tak suka dengan calonnya," ujarnya.

Akan tetapi, lanjutnya, angka partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2018 itu mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan Pilkada Palembang 2013 lalu yang angkanya di bawah 70 persen.

"Kami sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih di Palembang sesuai dengan pedoman-pedoman yang ada," tambahnya.

Pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih di Palembang.

Pada Pilkada Palembang 2018 ini jumlah suara sah dan tidak sah sebanyak 782.715 suara.

Sementara mengenai angka partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif 2019 nanti, ia menjelaskan, biasanya angka partisipasi pemilih pada pemilu legislatif lebih tinggi dari pilkada, karena para calon anggota legislatif juga ikut sosialisasi ke masyarakat untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

Para calon anggota legislatif itu ikut berkampanye dan mengajak masyarakat datang ke TPS, sehingga angka partisipasi pemilih pada pemilu legislatif lebih tinggi, katanya, tanpa menyebut angka partisipasi pemilih di Palembang pada pemilu legislatif lalu.(*)