Bukittinggi siapkan empat pos pelayanan kesehatan saat libur lebaran

id Yandra Fery

Bukittinggi siapkan empat pos pelayanan kesehatan saat libur lebaran

Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi, Yandra Fery. (ANTARA SUMBAR/ Ira Febrianti)

Empat titik itu adalah beberapa yang biasa menjadi pusat keramaian ketika libur lebaran. Layanan yang diberikan adalah yang bentuknya pertolongan pertama
Bukittinggi, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), menyiapkan empat pos pelayanan kesehatan di daerah itu bagi masyarakat saat libur lebaran 2018.

"Seperti biasanya jika masa libur lebaran Bukittinggi selalu padat oleh wisatawan karena itu kami siapkan empat pos pelayanan kesehatan guna melayani warga yang butuh bantuan," kata Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi, Yandra Fery di Bukittinggi, Selasa.

Empat pos pelayanan kesehatan yang disiapkan akan ditempatkan di Jam Gadang, Simpang Mandiangin, Terminal Aur Kuning dan objek wisata Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK).

"Empat titik itu adalah beberapa yang biasa menjadi pusat keramaian ketika libur lebaran. Layanan yang diberikan adalah yang bentuknya pertolongan pertama," ujarnya.

Petugas yang akan berjaga di pos kesehatan adalah petugas puskesmas yang telah diatur jadwal piketnya dan untuk mendapat layanan di pos, warga tidak mesti menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) karena sifatnya berupa layanan umum.

Pos kesehatan akan beroperasi pada H-7 sampai H+7 lebaran atau 8 sampai 22 Juni 2018.

Sementara untuk daerah yang berlokasi jauh dari pos pelayanan kesehatan, jika warga butuh pertolongan, pihaknya menyediakan ambulan yang siaga 24 jam dan dapat dihubungi di nomor 0851 0301 2113.

Selain itu fasilitas kesehatan tingkat pertama yakni puskesmas juga tetap melayani masyarakat saat libur lebaran 2018.

"Puskesmas tidak tutup karena sudah diatur jadwal piket petugas. Juga ada lima unit rumah sakit yang akan bantu melayani jika butuh pelayanan medis sehingga tidak perlu khawatir karena meski libur, layanan kesehatan tetap bisa didapatkan," katanya. (*)