Beberapa tumbuhan lokal efektif kendalikan hama bawang merah, kata peneliti

id bawang merah

Beberapa tumbuhan lokal efektif kendalikan hama bawang merah, kata peneliti

Buruh tani menyiram tanaman bawang merah berumur muda. ( ANTARA/Oky Lukmansyah)

Banyak jenis tanaman di lingkungan kita yang bisa digunakan sebagai pestisida untuk dapat mengendalikan hama tanpa menyebabkan dampak negatif seperti penggunaan pestisida kimia sintetik
Palu, (Antaranews Sumbar) - Akademisi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Dr Hasriyanti bersama beberapa dosen lainnya menyimpulkan beberapa tumbuhan lokal sebagai campuran pestisida alami yang efektif mengendalikan serangan hama ulat daun bawang pada tanaman bawang merah.

"Beberapa jenis tanaman pestisida alami yang telah diuji pada penelitian ini adalah tanaman sidondo, patah tulang, babadotan, dan mengkudu," kata Hasriyanti, di Palu, Rabu.

Penelitian tersebut dibiayai Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dalam skema Penelitian Strategis Nasional (PSN).

Penelitian yang dilaksanakan selama tiga bulan ini berlokasi di Desa Oloboju, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi.

Penelitian itu, kata dia, menemukan di Lembah Palu terdapat banyak tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai pestisida nabati.

Tanaman tersebut bermanfaat untuk mengendalikan serangan hama ulat bawang (Spodoptera exigua) selama ini selalu menjadi kendala dalam pengembangan produksi tanaman ini.

Hal itu terjadi karena karena pestisida bersifat sebagai penolak (reppelent) sehingga hama enggan mendekat. Aplikasi hasil penelitian pada masyarakat memungkinkan dilakukan untuk mengurangi penggunaan pestisida kimiawi.

Menurut Hasriyanti, penelitian ini dilatari karena umumnya petani menggunakan pestisida kimia sintetik untuk mengendalikan hama ulat bawang tersebut. Padahal penggunaan pestisida kimia sintetik ini mempunyai banyak dampak negatif, seperti terjadi resistensi hama, ikut terbunuh serangga berguna lainnya, juga berdampak pada lingkungan seperti terjadi pencemaran air dan tanah, dan yang lebih berbahaya adalah dampak langsung kepada petani maupun kepada konsumen akibat residu pestisida pada produk pertanian.

"Banyak jenis tanaman di lingkungan kita yang bisa digunakan sebagai pestisida untuk dapat mengendalikan hama tanpa menyebabkan dampak negatif seperti penggunaan pestisida kimia sintetik," kata dosen Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Faperta Untad ini.

Hasriyanti menjelaskan dari hasil penelitian menunjukkan, dalam bentuk ekstrak tunggal, ekstrak daun sidondo lebih efektif untuk mengendalikan hama ulat bawang ini dibanding jenis tanaman lainnya. Sedangkan dalam bentuk campuran, campuran ekstrak sidondo dan mengkudu menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding dengan ekstrak sidondo patah tulang atau sidondo babadotan.

Menurutnya, hasil penelitian ini menjadi bahan informasi bagi petani untuk dapat menjalankan usaha taninya lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan pestisida nabati untuk mengendalikan permasalahan hama di lapangan. (*)