Padang, (Antaranews Sumbar) - Debat publik putaran kedua pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat dapat mempermudah masyarakat untuk menentukan pilihan mereka dalam Pilkada nanti.
"Melalui debat ini para pasangan calon dapat mengekspresikan apa yang menjadi visi dan misi yang akan mereka laksanakan apabila terpilih nantinya," kata seorang panelis debat pasangan calon Wako dan Wawako Padang, Helmi di Padang Minggu.
Meski apa yang disampaikan oleh kedua calon masih belum sempurna diungkapkan secara keselurahan dalam debat putaran kedua yang dilaksanakan di Hotel Kryad Bumiminang pada Sabtu (12/5) malam dan ditayangkan di salah satu stasiun televisi lokal dan dua stasiun radio.
"Setidaknya masyarakat telah dapat memilih dan membuat keputusan akhir pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang yang akan mereka pilih dalam pemilu pada 27 Juni 2018 nanti," kata dia.
Guru besar Universitas Andalas tersebut mengakui waktu yang diberikan kepada pasangan calon dalam debat ini sangat terbatas sehingga sulit bagi pasangan calon untuk memberikan jawaban terperinci atas pertanyaan yang dilontarkan oleh moderator maupun tim panelis.
"Akan tetapi secara garis besar apa yang menjadi pokok pikiran mereka telah tersampaikan dalam debat putaran kedua ini," kata dia.
Sedangkan untuk program yang akan mereka kerjakan secara terperinci dan mendetail dapat tergambar dalam program kerja mereka ketika menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang periode 2019-2024 nanti.
"Mudah-mudahan ini nanti memberi petunjuk kepada pemilih dan membuat pemilih mudah menentukan keputusan yang mereka ambil nantinya," kata dia.
Sebelumnya Komisioner KPU Kota Padang Yusrin Trinanda mengatakan debat terbuka pilkada Padang, Sumatera Barat 2018 putaran kedua akan membahas pembangunan ekonomi dan peningkatan lapangan pekerjaan.
"Untuk debat kedua ini lebih fokus pada bidang ekonomi seperti pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah," katanya.
Tema lain dalam debat tersebut yakni pengembangan pariwisata, tata kelola dan infrastruktur kota, penanggulangan bencana, serta pertanian.
Yusrin menjelaskan pada debat pertama lebih difokuskan pada penegakan hukum, politik, pemerintahan dan reformasi birokrasi serta pelayanan publik. (*)