Padang perkuat sosialisasi rambu lalu lintas atasi kemacetan

id Macet di Padang

Padang perkuat sosialisasi rambu lalu lintas atasi kemacetan

Ilustrasi - (ANTARA SUMBAR/Arif Pribadi/12)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Padang, Sumbar memperkuat sosialisasi dan pengenalan rambu dan aturan berlalu lintas kepada masyarakat guna mengatasi kemacetan.

"Kemacetan terjadi karena ketidaksadaran atau ketidakpedulian masyarakat pada rambu dan aturan ini yang akan dibenahi secara bertahap," kata Kepala Dinas Perhubungan Padang Dedi Henidal di Padang, Kamis.

Dalam hal ini pengenalan rambu lalu lintas ini telah lama dimasukkan dalam pendidikan di sekolah namun pelaksanaannya harus diperkuat.

Melalui koordinasi dengan kepolisian pihaknya juga terus melakukan sosialisasi ke beberapa sekolah, seperti upaya pengenalan rambu lampu merah, kuning, dan hijau.

Bahkan pada beberapa kegiatan juga kerap diselipkan sosialisasi tentang pengenalan rambu lalu lintas.

Selain itu dishub bersama kepolisian juga di lapangan langsung melakukan penyuluhan kepada pengendaran tentang aturan dan rambu tersebut.

Namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang melanggar aturan, seperti parkir di sembarang tempat, melanggar lampu merah, belok atau berhenti di lokasi terlarang.

Dalam hal ini dinas perhubungan atau polisi lalu lintas tentu tidak dapat selalu mendisiplinkan atau mengarahkan.

Seperti dishub yang terbatas dalam hal jumlah petugas hanya 20 petugas, 10 pagi dan 10 siang dengan 187 titik persimpangan.

Untuk itu dia berharap masyarakat saling berkoordinasi untuk mengingatkan dan memberikan arahan terkait peraturan dan rambu lalu lintas tersebut.

Sementara itu beberapa warga mengeluhkan adanya kemacetan di beberapa titik yang mengganggu lalu lintas.

Salah satu pegawai negeri di Padang Kartini (47) mengatakan kemacetan di jalur By Pass perempatan simpang Durian Tarung cukup mengganggu saat jam sibuk pagi dan sore.

Menurutnya perlu ada pengaturan, sebab kendaraan yang mengantre tidak beraturan seperti truk yang menutupi jalur belok kiri menuju arah ke Teluk Bayur.

Warga lain Fachrul (33) mengatakan kemacetan juga kerap terjadi di jalan Perintis Kemerdekaan karena adanya kendaraan parkir di depan rumah makan dan pertokoan yang ada di sekitar.

Harusnya ini jadi perhatian kepolisian dan dishub dalam menertibkannya.

Dia mencontohkan seperti di jalan kota Surabaya yang menggunakan sistem parkir meter meski menggunakan badan jalan. (*)