Ratusan prajurit Lantamal Padang ikuti sosialisasi penyakit TBC

id Agus Sulaeman

Ratusan prajurit  Lantamal Padang ikuti sosialisasi penyakit TBC

Danlantamal II Padang Laksma TNI Agus Sulaeman, saat memberikan pengarahan di Padang, Kamis. (Antara Sumbar/Fathul Abdi)

Para prajurit harus kaya dengan materi kesehatan diri, salah satunya terkait TBC ini. Karena kesehatan adalah faktor utama bagi prajurit menjalankan tugas
Padang, (Antara) - Ratusan prajurit di Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengikuti sosialisasi tentang salah satu penyakit menular yaitu tuberculosis (TBC).

"Para prajurit harus kaya dengan materi kesehatan diri, salah satunya terkait TBC ini. Karena kesehatan adalah faktor utama bagi prajurit menjalankan tugas," kata Komandan Lantamal II Padang Laksma TNI Agus Sulaeman, di Padang, Kamis.

Ia mengatakan kegiatan sosialisasi itu juga digelar sekaligus dalam memperingati hari TBC Sedunia yang jatuh setiap 24 Maret.

Para prajurit diminta memahami penyakit tersebut agar mengetahui seberapa besar bahaya penyakit TBC untuk kesehatan.

"Menjadi penting karena ini penyakit menular sehingga harus cepat dideteksi. Gunanya tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga keluarga serta lingkungan masyarakat" katanya.

TBC adalah penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis.

Penyakit ditularkan dari penderita TB aktif yang batuk dan mengeluarkan titik-titik kecil air liur, kemudian terinhalasi kepada orang sehat yang tidak memiliki kekebalan tubuh.

Data WHO pada 2015 mencatat bahwa pada 2015 Indonesia termasuk dalam 6 besar negara dengan kasus baru TB.

Sosialisasi bagi para prajurit itu digelar di Gedung Nanggala Mako Lantamal II, hasil kerjasama Dinas Kesehatan Lantamal dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang.

Materi disampaikan oleh Kepala Kesehatan Pelabuhan Padang dr Aryanti, M.M, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Lantamal II Letkol Laut (K/W) drg Wahyu M, M.Kes.

Menurut Aryanti TBC disebabkan oleh kuman yang bisa diobati sampai sembuh, dengan cara menjalani pengobatan teratur selama 6-8 bulan.

"Penderita TBC tidak perlu dijauhi, tetapi sebaiknya dianjurkan untuk menerapkan etika batuk yang benar,” katanya.

Teks foto: Danlantamal II Padang Laksma TNI Agus Sulaeman, saat memberikan pengarahan di Padang, Kamis. (*)