Mentawai, (Antaranews Sumbar) - Bupati Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Yudas Sabaggalet mengajak masyarakat untuk terlibat mengawasi aktivitas di pulau-pulau terluar di daerah itu.
"Secara geografis ada tiga pulau terluar di Kabupaten Mentawai, jauh dari pusat pemerintahan, ini butuh bantuan masyarakat untuk ikut mengawasi kegiatan-kegiatan di pulau tersebut," kata Yudas di Tuapejat, Sabtu.
Ia mengakui, keterbatasan personil, jarak yang jauh dan sarana pendukung menjadikan pengawasan pulau terluar sulit dilakukan oleh pihaknya.
Untuk itu, katanya, peran masyarakat setempat akan meminimalisir tindakan-tindakan negatif yang dilakukan di pulau-pulau itu.
Baca juga: Forkopimda jejakkan kaki di pulau Sinyau-nyau dan Sibaru- Baru, pulau terluar Sumbar
"Masyarakat jangan ragu untuk melaporkan kepada pihak aparat jika ada melihat hal-hal yang mencurigakan di pulau-pulau tersebut," katanya.
Selain itu, katanya, masyarakat juga bisa melaporkan dan mempertanyakan jika ada pembangunan-pembangunan dikawasan pulau, apalagi kalau bangunan untuk bisnis, seperti resor dan hotel.
"Setiap laporan dari masyarakat akan tetap kami tindaklanjuti sepanjang laporan itu valid dan dapat dibuktikan," katanya
Baca juga: Tim Kemenkopolhukam tinjau pulau terluar Sumbar, ini sasarannya
Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Mentawai, Letkol Laut Anis Munandar mengatakan, pengawasan pulau terluar menjadi aspek penting untuk menjaga Mentawai secara khusus dan Sumbar pada umumnya.
"Keterlibatan masyarakat akan mempermudah pihak keamanan untuk memantau pulau terluar," katanya.
Baca juga: Pemprov Sumbar akan bantu alat tangkap bagi nelayan pulau Sinyau Nyau
Ia menyebutkan, Pulau Nyau Nyau, Pulau baru-baru dan pulau pagai utara adalah tiga pulau terluar yang masuk dalam lingkup Kabupaten Mentawai. Ketiga pulau itu sangat jauh dari pusat pemerintahan.
"Jangan ragu, silahkan saja masyarkat melaporkan jika melihat aktivitas yang mencurigakan, baik itu penangkapan ikan ilegal, penambangan liar, dan penyelundupan atau imigran ilegal," katanya.