Begini cara polisi antisipasi penyerangan tokoh agama

id polisi

Begini cara polisi antisipasi penyerangan tokoh agama

Ilustrasi - Polisi. (Antara)

Kami punya program Polisi RW dan Polisi Cinta Masjid. Kami melakukan salat berjamaah di masjid-masjid
Mesuji, Lampung, (Antaranews Sumbar) - Kepolisian Resor (Polres) Mesuji, Provinsi Lampung melakukan "Gerakan Polisi Cinta Masjid" sebagai salah satu cara mengantisipasi penyerangan terhadap tokoh agama yang belakangan terjadi di sejumlah daerah.

Personel kepolisian di Mesuji secara intensif melakukan kunjungan ke pondok pesantren, masjid, dan tempat ibadah lainnya, kata Kapolres Mesuji AKBP Prianto Teguh Nugroho, di Mesuji, Rabu.

Dia menegaskan, sejak dini kejadian-kejadian penyerangan tokoh agama yang dilaporkan terjadi pada beberapa daerah harus diantisipasi di wilayahnya. Pihaknya melakukan inovasi lewat Polisi RW dan Polisi Cinta Masjid.

"Kami punya program Polisi RW dan Polisi Cinta Masjid. Kami melakukan salat berjamaah di masjid-masjid," katanya pula.

Menurutnya, lewat masjid dan tempat ibadah lainnya itu sekaligus diberikan imbauan kamtibmas pada tokoh agama dan masyarakat. Pihaknya juga membangun komunikasi dan kedekatan secara intensif dengan tokoh-tokoh masyarakat.

Teguh mengaku secara periodik juga menjadwalkan kunjungan ke masjid dan pondok pesantren serta semua gereja di Kabupaten Mesuji, termasuk membuka ruang dialog melalui forum pimpinan daerah di Kabupaten Mesuji.

"Kami perintahkan juga anggota yang sedang patroli tidak hanya lewat, tetapi bisa berhenti di pesantren, masjid atau gereja, komunikasi dengan tokoh masyarakat sambil memberikan imbauan," ujarnya pula.

Program polisi masuk pesantren dan masuk masjid ini digalakkan, menurutnya, guna membangun komunikasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.

"Mudah-mudahan masyarakat Kabupaten Mesuji untuk Pilgub Lampung 2018, bisa merasakan aman, baik dari hasil kerja tersebut," katanya lagi.