Dai tak hanya ceramah, juga harus perkuat kemandirian ekonomi

id ikadi

Dai tak hanya ceramah, juga harus perkuat kemandirian ekonomi

Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Sumbar Urwatul Wusqo (tengah) Sekretaris Ikadi Sumbar Edison (kiri), Bidang Riset dan Humas Ikadi Sumbar Sudarman (kanan) saat jumpa pers tentang Kegiatan Silaturahin Nasional Ikadi di Padang, Kamis (1/3 . (Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi.) (Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi./)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) menyerukan para dai dan umat Islam di Tanah Air agar memperkuat kemandirian ekonomi dan memperluas jejaringnya dalam upaya membantu pembangunan bangsa.

Hal itu tertuang dalam sepuluh rekomendasi yang dihasilkan selama pelaksanaan Silahturrahmi nasional (silatnas) Ikadi mulai dari tanggal 2 hingga 4 Maret 2018 di Padang, Sumatera Barat.

Ketua Umum Ikadi KH Ahmad Satori Ismail di Padang, Minggu mengatakan jika umat islam bangkit dan mandiri secara ekonomi maka akan berpengaruh terhadap pembangunan Indonesia.

"Khususnya para dai diharapkan dapat menggunakan potensi dan jaringan yang ada untuk memperkokoh ekonomi umat," katanya.

Ia mengatakan, Ikadi memberikan perhatian lebih kepada daerah yang menggunakan jaringannya, sehingga dapat mandiri secara ekonomi.

Misalnya, kata dia telah adanya koperasi syariah yang berguna untuk kepentingan bersama dan diharapkan dapat lebih maju di masa yang akan datang.

"Sehingga dengan itu dapat mendukung kemandirian ekonomi umat," tambahnya.

Selain menyerukan tentang memperkuat kemandirian ekonomi umat Ikadi juga mengimbau kepada seluruh dai agar meningkatkan dan mengokohkan dakwah rahmatan lil `alamin, sebagai perekat kesatuan bangsa dengan mengoptimalkan seluruh sarana dan media, terutama media sosial.

Kemudian mengimbau kepada para dai dan tokoh agama untuk senantiasa melakukan langkah-langkah koordinatif, sistematis dan masif guna membendung dan membentengi umat dari arus deras pemikiran dan aliran keagamaan yang sangat potensial menghancurkan akidah dan mengancam keutuhan NKRI.

Menyerukan kepada para dai untuk memandu umat dalam Pemilukada tahun 2018 agar cerdas dan bertanggung jawab serta menghindari money politik dalam memilih pemimpin terbaik yang dapat membawa kemaslahatan umat dan bangsa.

Mengajak kepada umat dan bangsa Indonesia untuk bersatu padu dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat merusak ideologi, nilai-nilai dan moralitas masyarakat dan bangsa.

Menolak dengan tegas dan mewaspadai gerakan sistematis dan masif penyimpangan perilaku, terutama LGBT, dengan senantiasa melakukan dialog persuasif dengan harapan mereka kembali kepada fitrahnya.

Mendukung peran aktif pemerintah dalam menyelesaikan konflik horizontal di berbagai negara, khususnya Palestina dan Suriah, menegaskan posisi Ikadi sebagai sahabat bagi ormas dan mitra strategis pemerintah dalam membangun umat dan bangsa.

Menginstruksikan kepada dai Ikadi di seluruh Indonesia untuk melaksanakan Konsep Pembinaan Dai Ikadi, serta membentuk badan wakaf yang mengelola aset wakaf Ikadi dan upaya pengendalian dana lainnya guna mendukung program-program Ikadi.*