Solok Selatan alokasikan Rp27 miliar bangun jembatan yang rusak diterjang banjir bandang

id Adwisd Patris Bimbe

Solok Selatan alokasikan Rp27 miliar bangun jembatan  yang rusak diterjang banjir bandang

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Pertanahan, Adwisd Patris Bimbe. (Antara Sumbar/Erik IA)

Dana paling besar dialokasikan untuk pembangunan jembatan Ambayan di Sungai Pagu yang hanyut terbawa arus sungai batang Bangko saat banjir bandang pada awal 2016, dan sekarang sudah proses untuk lelang di LPSE dengan pagu dana Rp15 miliar
Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mengalokasikan dana Rp27 miliar untuk membangun ulang sejumlah jembatan yang rusak diterjang banjir bandang pada 2016.

"Dana paling besar dialokasikan untuk pembangunan jembatan Ambayan di Sungai Pagu yang hanyut terbawa arus sungai batang Bangko saat banjir bandang pada awal 2016, dan sekarang sudah proses untuk lelang di LPSE dengan pagu dana Rp15 miliar," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Pertanahan, Adwisd Patris Bimbe di Padang Aro, Jumat.

Untuk jembatan Ambayan dengan dana Rp15 miliar tersebut belum bisa sampai selesai, sebab lebar sungainya mencapai 20 meter.

Setelah dikalkulasikan pembangunan jembatan Ambayan sampai sempurna membutuhkan dana Rp30 miliar.

Sedangkan sampai bisa dilewati kendaraan membutuhkan dana sekitar Rp22 miliar, dan dana Rp15 miliar baru sampai pondasi dan alas jembatan, belum termasuk pengaman samping dan timbunan kedua ujungnya.

Satu lagi proyek jembatan yang sudah didaftarkan ke LPSE yaitu pembangunan jembatan Buluah Kasok, Kecamatan Sangir Jujuan senilai Rp1 miliar.

Jembatan Buluah Kasok juga hanyut terbawa arus sungai batang Sangir saat bencana alam awal 2016, dan sekarang jembatan darurat hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, itu juga tidak bisa berpapasan.

"Penghubung Buluah Kasok masih jembatan gantung tetapi lebih kokoh sehingga memudahkan akses masyarakat," ujarnya.

Jembatan gantung darurat merupakan akses satu-satunya warga di Buluah Kasok untuk membawa hasil bumi mereka keluar.

Selanjutnya jembatan Koto Baru senilai Rp6 miliar sekarang ini masih dipersiapkan pihaknya untuk didaftarkan ke LPSE.

Sedangkan sisanya hanya pembangunan jembatan dengan nilai di bawah Rp1 miliar. (*)