Ternyata kebutuhan pangan warga Kota Padang 55 persen dipasok dari luar

id Zalbadri

Ternyata kebutuhan pangan warga Kota Padang 55 persen dipasok dari luar

Kepala Dinas Pangan Kota Padang, Zalbadri (tengah) memaparkan program kerja dinas tersebut kepada media massa di Balai Kota Padang. (Antara Sumbar/Pratiwi Tamela)

Untuk memenuhi kebutuhan pangan dipasok dari Solok, Alahan Panjang, Padang Panjang dan Pesisir Selatan
Padang, (Antaranews Sumbar) - Dinas Pangan Kota Padang, Sumatera Barat menyatakan sekitar 55 persen kebutuhan pangan di daerah itu dipasok dari luar daerah.

Kepala Dinas Pangan setempat, Zalbadri di Padang, Kamis, mengatakan Padang hanya mampu menyediakan sekitar 45 persen kebutuhan pangan dari jumlah penduduk yang diperkirakan telah mencapai satu juta jiwa.

"Untuk memenuhi kebutuhan pangan dipasok dari Solok, Alahan Panjang, Padang Panjang dan Pesisir Selatan," sebutnya.

Ia mengatakan salah satu penyebab belum mampunya Padang memenuhi kebutuhan lokal karena setiap tahunnya terjadi pengurangan lahan pertanian produktif yang mencapai 9,4 hektare per tahun.

"Sehingga berpengaruh terhadap ketersediaan pangan," katanya.

Oleh karena itu pihaknya, kata dia berharap agar dinas terkait seperti dinas pekerjaan umum dan penataan ruang agar selektif dalam mengeluarkan izin pembangunan.

"Karena saat ini banyak pengusaha yang memakai lahan irigasi teknis untuk pembangunan perumahan atau juga bangunan untuk usaha," katanya.

Selain itu, juga disebabkan rusaknya irigasi Koto Tuo di Kecamatan Koto Tangah, sehingga juga berdampak terhadap ketersediaan pangan.

Terdapat lebih kurang 1.000 hektare lahan pertanian yang tidak mampu memproduksi pangan secara maksimal akibat rusaknya irigasi semenjak 2016.

"Sebelumnya, Padang mampu memenuhi kebutuhan hingga 55 persen, namun semenjak dua tahun ini hanya mampu 45 persen," ujar dia.

Untuk meningkatkan ketersediaan pangan, Ia mengatakan berbagai kegiatan dilakukan salah satunya dengan pembinaan lumbung pangan masyarakat yang terdapat di enam kecamatan di daerah itu yang terdiri dari 12 kelompok.

"Dengan adanya lumbung pangan itu setidaknya terdapat ketersediaan pangan lebih kurang lima ton," ujar dia.

Ia mengatakan walaupun ketersediaan pangan dan produksi tidak mencukupi, tetapi dengan dukungan sistem distribusi pangan yang baik maka pangan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat hingga ke tingkat rumah tangga. (*)