Lubuk Sikaping, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, meminjamkan beberapa unit mesin yang pengolahan kakao (roster) kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kipang Pulut ITA di Kecamatan Bonjol untuk terus mengembangkan usahanya.
Wakil Bupati Pasaman Atos Pratama di Lubuk Sikaping, Kamis, mengatakan peminjaman mesin roster ini merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap pengembangan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di daerah itu.
"Peminjaman mesin pengolahan kakao tersebut untuk membantu warga dalam pengolahan dan meningkatkan mutu usaha kipang pulut di Bonjol yang saat ini pemasarannya sudah menembus pasar lokal dan nasional," ujarnya.
Ia berharap pengusaha kipang pulut ini kedepan dapat lebih berkembang lagi.
"Pemda akan terus mendukung pengembangan UMKM. Kipang pulut Bonjol ITA yang sudah menunjukan keseriusannya dalam mengembangkan usaha," ujarnya.
Pemkab Pasaman selalu mempromosikan berbagai produk UMKM diberbagai iven seperti pada kegiatan di kabupaten, provinsi maupun nasional.
Sementara itu, Pimpinan Kipang Bonjol Zainal Abidin mengatakan usaha kipang pulut Bonjol ini dirintis semenjak 14 Februari 2016 yang beralamat di Pasar Senin Bonjol, Kabupaten Pasaman.
"Saat ini, usaha kami sudah berjalan kurang lebih dua tahun. Makanya kami gelar syukuran dan berbagi dengan anak yatim piatu se-Nagari Ganggo Hilia, Kecamatan Bonjol," katanya.
Menurutnya, pemasaran kipang pulut miliknya itu sudah sampai ke pulau Jawa. Selain di Sumbar, Medan, Aceh.
"Kita mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Pasaman yang telah bersedia meminjamkan alat pengolah kakao ini. Alat itu nantinya akan berguna untuk mengolah dan meningkatkan produksi usaha kipang pulut Bonjol kita," ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPD RI yang juga Ketua IWAPI Sumbar Emma Yohana sangat mengapresiasi usaha kipang pulut Bonjol ITA yang dikelola anak muda Pasar Senin, Nagari Ganggo Hilir, Kecamatan Bonjol tersebut.
"Kita juga siap membantu mempromosikan produk UMKM di daerah Pasaman ini," ujarnya.
Ia juga meminta kepada pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya agar selalu memberikan pelatihan terhadap UMKM tersebut.
"Bagi pelaku UMKM itu sendiri juga perlu meningkatkan kerjasama dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka menyukseskan seluruh program yang telah dicanangkan. Keseluruhan ini lah yang dapat menjadi penentu siap atau tidaknya pelaku UMKM di Indonesia dalam era pasar bebas saat ini," jelasnya. (*)
Berita Terkait
Harga CPO pada Februari 2024 naik 4,06 persen
Kamis, 1 Februari 2024 7:56 Wib
Wahana Interfood bersiap ekspansi global setelah dapat suntikan dana
Sabtu, 29 Januari 2022 11:06 Wib
Kemenperin nilai RI berpeluang tingkatkan nilai tambah kakao
Minggu, 28 November 2021 11:02 Wib
Bunga bangkai setinggi empat meter ditemukan tumbuh di kebun kakao warga Agam
Kamis, 4 November 2021 9:16 Wib
Luas Lahan Kakao Berkurang Di Sumbar
Selasa, 31 Agustus 2021 19:14 Wib
"L'ile Chocolate" diharapkan dorong pertanian kakao di Padang
Rabu, 26 Februari 2020 20:23 Wib
Ibu muda di Agam ditemukan tergantung di pohon kakao
Rabu, 11 Desember 2019 19:28 Wib
Peringati hari kakao nasional, ini harapan Bupati Solok pada Kementan RI
Sabtu, 5 Oktober 2019 13:47 Wib