Seorang ibu dan dua pelajar Solok dapat sepeda dari Presiden Jokowi

id Jokowi,Jokowi ke Solok,HPN 2018

Seorang ibu dan dua pelajar Solok dapat sepeda dari Presiden Jokowi

Presiden Jokowi (dua kanan) membagikan buku ketika berkunjung ke Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Kamis (8/2). (ANTARA SUMBAR/ Tri Asmaini)

Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) turut berbagi kebahagiaan dengan membagikan tiga unit sepeda dalam kunjungannya ke Kabupaten Solok, Sumatera Barat, setelah menyerahkan bantuan KIP, PKH dan Rastra, Kamis.

Sepeda ini diberikan kepada warga dan pelajar yang bisa menjawab pertanyaan Kepala Negara. Kali ini, Presiden menanyakan sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan potensi kelautan, Keberagaman Suku dan pengetahuan tentang Dasar Negara.

Jokowi menanyakan tujuh nama ikan di perairan Indonesia, tujuh nama suku daerah di Indonesia, dan menyebutkan pancasila.

Yanti, salah seorang warga peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang beruntung dipilih Jokowi. Ia disuruh menyebutkan tujuh nama ikan yang ada di Indonesia.

Baca juga: Presiden berikan sertifikat tanah kepada ahli waris Adinegoro

Kelucuan muncul, saat Yanti selesai menyebutkan nama ikan, ia langsung menagih sepeda yang dijanjikan Presiden.

"Sepedanya mana pak?" ujarnya yang kegirangan berhasil menjawab tantangan Presiden.

Presiden pun tak kuasa menahan tawanya. Sesaat kemudian sepeda yang dijanjikan Presiden dibawa oleh petugas dan diserahkan kepada Yanti.

Jokowi juga sempat melawak atau melucu dengan menyebutkan kalau sepeda yang diberikannya sama dengan sepeda di pasaran, tetapi yang membuatnya mahal adalah tulisan hadiah presiden Indonesia.

Baca juga: Hujan deras tak surutkan Jokowi tinjau infrastruktur dasar di Tanah Datar

Sepeda juga didapatkan dua pelajar asal Kabupaten Solok. Meskipun sedikit tampak sedikit gugup tapi Andra, pelajar SDN 12 Paninggahan yang disuruh membaca Pancasila dan Febri Pertiwi asal SMAN 1 Gunung Talang yang ditantang menyebutkan tujuh nama suku di Indonesia juga berhasil menjawab pertanyaan presden.

Presiden juga menekankan peran orang tua dalam mengawasi anak dari pengaruh globalisasi, terutama dari pengaruh telepon genggam.

Baca juga: Presiden ingatkan masyarakat bersatu di tengah keberagaman

Orangtua perlu lebih teliti dalam mengawasi anak ketika bermain telepon genggam, karena pengaruh negatif yang dapat dilihat oleh anak yang belum cukup umur ketika diakses melalui internet di telepon pintar.

"Jangan sampai anak kita dididik oleh handphone, memang ada yang baik dari penggunaannya tapi tanpa pengawasan akan sangat berisiko merusak mental anak," ujarnya. (*)