Ribuan mobil Hyundai-Mitsubishi ditarik di China karena masalah teknis

id deretan mobil

Ribuan mobil Hyundai-Mitsubishi ditarik di China karena masalah teknis

ilustrasi deretan mobil (Int)

Otoritas di China menyatakan Hyundai secara bertahap menarik 63.852 mobilnya dari pasaran negara itu karena punya potensi membahayakan penumpang akibat masalah sistem elektronik
Beijing, (Antaranews Sumbar) - Ribuan mobil produksi pabrik otomotif Hyundai dan Mitsubishi ditarik dari pasaran China karena masalah teknis yang bisa mengancam keselamatan jiwa penumpang.

Otoritas di China menyatakan Hyundai secara bertahap menarik 63.852 mobilnya dari pasaran negara itu karena punya potensi membahayakan penumpang akibat masalah sistem elektronik.

Penarikan tersebut dilakukan Hyundai khusus untuk jenis mobil SUV merek Tucson produksi 1 April 2017 hingga 25 Oktober 2017 karena gagal memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Badan Supervisi, Inspeksi, dan Karantina Kualitas Produksi (GAQSIQ) China, demikian media resmi setempat, Rabu.

Produsen mobil tersebut menyatakan bahwa kesalahan pada sistem elektronik bisa menimbulkan korsleting.

Penarikan produksi tersebut akan dimulai pada Kamis (1/2). Pihak Hyundai akan memeriksa dan memperbaiki komponen yang bermasalah pada kendaraan tersebut secara cuma-cuma.

Pihak Hyundai mulai Kamis juga akan menarik 33.722 unit Tucson yang diproduksi dalam kurun waktu 1 Juni 2016 hingga 23 Agustus 2016 karena ada masalah pada transmisi kopling ganda (TCU).

Untuk mengurangi risiko keselamatan penumpang, produsen mobil asal Korea Selatan tersebut akan memperbaiki kendaraan jenis itu secara cuma-cuma.

Sementara itu, Mitsubishi Motors juga akan menarik 51.596 unit kendaraan yang beredar di daratan Tiongkok tersebut karena kegagalan pada sistem pengereman yang berpotensi mengancam keselamatan penumpang.

Mitsubishi Motors Sales (China) Co Ltd dinilai gagal memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh GAQSIQ.

Kendaraan impor merek Outlander buatan 15 November 2012 hingga 28 Januari 2016 mulai ditarik dari pasaran pada 27 April 2018, demikian Xinhua mengutip pernyataan GAQSIQ.

Rem cakram berpotensi kemasukan air sehingga dapat mengaki8batkan korosi. Jika hal itu dibiarkan, maka sistem pengereman tidak akan maksimal sehingga kendaraan bisa tak terkendali saat parkir.

Pabrikan mobil asal Jepang itu akan mengecek rem belakang. Jika ada korosi, pihaknya akan memperbaiki rem cakram. Namun jika tidak ditemukan korosi, komponen itu akan diupayakan supaya tidak kemasukan air.(*)