Padang, (Antara Sumbar) - Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas (FIB-Unand) Padang, Sumbar, menggelar festival film Andalas Film Exhibition (AFE) 2017 yang berlangsung dari 18 November sampai 3 Desember 2017.
"Selama ini perfilman Sumbar mulai terjadi kekosongan, dengan itu kami ingin membangkitkan kembali dengan memberikan penghargaan terhadap karya dari insan-insan perfilman daerah ini dengan mengelar festival film selama delapan hari," kata Ketua Panitia AFE 2017 Findo Bramata di Padang, Jumat (17/11).
Festival ini memiliki misi yakni mengembalikan kembali semangat perfilman yang ada di Sumbar, karena kegiatan ini tidak hanya terhenti sampai di sini saja akan ada lanjutan hingga perfilman daerah ini dapat aktif kembali dan berjaya dari apa yang semestinya, ujarnya.
Menurutnya film mempunyai banyak fungsi di berbagai aspek kehidupan sesuai dengan bagaimana cara pengemesannya.
"Film bukan saja dinikmati sebagai sarana untuk hiburan, tetapi juga bisa menjadi sarana untuk memberikan pesan melalui seni gambar bergerak," tambahnya.
Disamping itu, film juga mempunyai peran penting yakni dapat menjadi media perubahan sosial.
"Karena saat ini adalah era dimana dalam memproduksi gambar bergerak saat mudah dilakukan, maka dari itu fungsi tersebut bisa dimanfaatkan untuk menggiring masyarakat ke arah yang lebih baik dengan memberikan tayangan film yang sehat," jelasnya.
Dekan FIB-Unand Hasanuddin mengungkapkan apresiasinya terhadap festival film yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Budaya Unand yang bertema "Denyut Baru" ini.
"Saya harap dengan adanya kegiatan tersebut muncul berbagai even kreatif lainnya yang bermanfaat hingga nasional," katanya.
Sementara Andalas Film Exhibition yang berjalan kurang lebih delapan hari ini mempunyai agenda yakni, simposium, screening, layar terkembang, kelas film, dan spesial diskusi.
Pada sesi screening akan diputar sebanyak 19 film yang telah lulus seleksi sebelumnya dengan dua kategori, yaitu kategori umum atau mahasiswa, dan pelajar. Dari jumlah tersebut empat diantaranya film berasal dari Sumbar.
Film yang dinyatakan lulus itu diantaranya adalah Film Mbobot yang disutradarai oleh Syaikhu Lutfhi asal Semarang, Film Panjang Umur Perlawanan karya sutradara Rizky M. Rayadi asal Bandung dan Film Ojek Lusi yang disutradarai Winner Wijaya berasal dari Tangerang.
Film Mars disutradarai oleh Muhammad Marhawi berasal dari Yogyakarta, Film Tilaran disutradarai Suprianto berasal dari Malang, Film OkeLurr..!! disutradarai Yanu Andi Prasetyo berasal dari Surakarta, Film Bunga Harum Tak Pernah Mekar disutradarai Alan Budi K berasal dari Pati, Film For The Sun disutradarai Iqbal Ariefurrahman berasal Yogyakarta.
Selanjutnya adalah Film Isi'in Bapak Pulsa disutradarai Mulki Santosa berasal dari Jakarta Timur, Film Wei disutradarai Samuel Rustandi berasal dari Jakarta, Film AKDP disutradarai Eka Wahyu Primadani berasal dari Surabaya, Film Bagus disutradarai MarI Muhammad berasal dari Yogyakarta, Film IngTutur disutradarai Dito Ardho Firmansyah berasal dari Surakarta.
Beberapa film lainnya adalaha Film Kelesah disutradarai Eirene Hasian berasal dari Tangerang, Film Gayatri disutradarai Brian Rayanki berasal dari Yogyakarta dan satu film asal Sumbar berjudul Amak yang disutradarai Ella Angel dari Padang Panjang.
Sedangkan kategori fiksi pelajar Sumbar yakni, Film Salah Arah disutradarai Aditya Rahman Habibi dari Bukitinggi, Film Dunia Tebalik disutradarai M.Rizki Salman Aqram dari SMA N 2 Bukitinggi, dan Film Senandung Alam disutradarai Dhika Rizki Sandi dari SMAN 3 Painan. (*)